Mohon tunggu...
Zaskia Nasywa13
Zaskia Nasywa13 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

baca novel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langkah Kecil Menuju Langit

28 November 2024   21:55 Diperbarui: 28 November 2024   22:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pria itu tersenyum. “Ambil saja. Kalau mau, setiap minggu kamu bisa datang ke sini. Saya selalu punya banyak botol kosong yang tidak terpakai.”

Mata Dewi berbinar. “Terima kasih banyak, Pak!”

Hari itu, Dewi pulang dengan karung yang lebih berat dari biasanya. Tubuhnya lelah, tapi hatinya penuh rasa syukur. Ia merasa semakin dekat dengan mimpinya untuk membantu keluarga dan mengejar pendidikan.

Cahaya di Tengah Gelap

Namun, ujian kembali datang. Beberapa minggu setelah itu, ibu jatuh sakit. Tubuhnya yang lemah akibat bekerja terlalu keras tidak bisa lagi menahan beban. Ibu hanya bisa terbaring di tempat tidur, sementara Dewi harus mengambil alih semua pekerjaan rumah.

“Dewi, bagaimana ini? Kita tidak punya uang untuk membawa Ibu ke dokter,” ujar Bayu dengan suara kecil.

Dewi menggigit bibirnya, menahan tangis. Ia tahu tidak ada gunanya panik. Ia harus tetap kuat.

“Kita harus kerja lebih keras, Bayu. Aku akan cari botol lebih banyak lagi. Kamu jaga Ibu di rumah, ya.”

Bayu mengangguk, meski terlihat ragu. Ia ingin membantu, tapi tubuhnya yang kecil tidak sekuat Dewi.

Hari-hari berikutnya, Dewi bekerja dari pagi hingga malam. Ia tidak hanya mengumpulkan botol, tetapi juga menawarkan bantuan pada tetangga seperti mencuci piring atau membersihkan halaman dengan bayaran kecil. Semua itu ia lakukan demi mengumpulkan uang untuk mengobati ibunya.

Salah satu tetangga mereka, Bu Sari, yang sering membeli pisang goreng dari Ibu, akhirnya mengetahui kondisi keluarga mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun