Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tujuh Putri Bintang ( fantasi ) part-1

13 Juni 2016   15:14 Diperbarui: 10 Oktober 2016   13:19 2554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Lalu bagaimana  jika ayah atau ibu mencarimu ?” tanya Celaeno.

“Aku yang akan mencari cara untuk mengalihkan perhatian ayah dan ibu,” sahut Maia.   

“Ini tidak baik.  Tidak baik. Benar-benar tidak baik,” gumam Electra berulang-ulang.

“Saat ini kita tak punya pilihan lain lagi, Electra,” ujar Maia.

Taygeta menarik tangan Merope dan menyuruhnya bergeser beberapa langkah.

“Dengar, Merope. Sepertinya aku dapat mengusahakan supaya kita tetap bisa berhubungan melalui telepati. Tetapi hanya pada satu malam di setiap pergantian musim. Karena saat itu adalah waktunya energi tubuhmu meningkat sampai ke batas tertinggi. Koneksinya pun hanya bisa dilakukan ketika tempat tinggal kita sudah berada pada posisi lima puluh derajat di atas kepala,” Taygeta menunjuk ke langit, “Disitu. Dan ingat, kau harus berdiri tepat di tempat kau berdiri saat ini. Harus di titik ini. Mengerti ?”

“Mengerti kak,” jawab Merope.

Dan setelah saling berpelukan erat sebagai ucapan selamat tinggal, keenam putri terbang meninggalkan Merope.

 

*******

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun