“Aku…... tersesat,” jawabnya.
Jaka sedikit terkejut.
Ternyata gadis itu menggunakan bahasa yang sama dengannya. Padahal ia yakin sekali sore tadi ia mendengar mereka berbicara dengan bahasa tak dikenal.
“Dimana tempat tinggalmu ?” tanya Jaka.
“Mmm…. aku..… tidak ingat ,” jawab gadis itu. Ia terlihat bingung.
“Tidak ingat ? Jadi…. kau tidak ingat bagaimana kau bisa berada di hutan ini ?”
“Aku……. sedang mencari benda milikku yang hilang. Tapi aku lupa benda apa itu,” jawabnya.
“Oh… begitu,” sahut Jaka sembari membatin. Apakah gadis ini sedang berbohong karena tidak ingin sayap itu diketahui orang lain, atau memang benar ia kehilangan ingatan ?
“Kalau….. namamu ? Apa kau ingat namamu ?” tanya Jaka lagi.
“Ya…….,” gadis itu berpikir sejenak, “Aku ingat.”
“Namaku…. Nawangwulan.”