"Jika kamu mengatakan sungguh jatuh cinta kepadaku, mengapa kamu perlakukan aku seperti ini ?"
Aku memberanikan diri pada akhirnya, suara ku seperti tercekik menahan semua perih atas kata-kata Feri.
"Maafkan aku sekali lagi Mit, sungguh aku tidak bermaksud menyakitimu, hanya saja keadaan tidak memungkinkan, aku hanya butuh waktu untuk mengambil keputusan"
Feri menunduk.
"Kita sudah sama-sama dewasa Fer, tak perlu waktu untuk mengambil sebuah keputusan, jika memang kau ingin mengakhiri, akhirilah aku siap meski aku tidak mengetahui alasannya mengapa kamu seperti ini "
Suaraku semakin parau, lagi dan lagi aku terasa semakin tercekik
"Beri aku waktu Mit, aku mohon, aku pasti akan menjelaskan semuanya"
Feri menatapku, aku menunduk ku hapus air mataku sendiri.
"Tidak perlu waktu lagi Fer, jangan paksakan perasaanmu jika kau sendiri tidak mampu untuk mengatasi"
Aku mencoba tersenyum, kini Feri yang menunduk lesu.
"Terima kasih Fer, pernah mengisi hatiku, pernah mendengarkan semua keluh kesahku, sekarang kita bisa berteman, aku pamit Fer, aku rasa Ema sudah menungguku di mobil "