Mohon tunggu...
Yono Timore
Yono Timore Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Pecinta Cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kaca Retak

24 April 2014   11:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Dua puluh detik kemudian menulis email dengan keyakinan 50 %, sendu, tapi aku tau ini tak boleh menyakiti dia, cukup aku saja yang merasakannya.


"Keindahan itu sejatinya adalah sebuah kebebasan, nikmatilah .....


Menikmati keindahan itu tidak dengan membelenggunya atas nama apapun, ikhlaskanlah ....


Kamu hanya perlu menjadi bayanganya .... Aku hanya akan menjadi bayanganmu"


“Tantri, aku mengucap terima kasih atas kejujuranmu, aku memancangkan ikhlas walau kutau itu perlu waktu. Sampai ada dermaga yang siap menerimaku berlabuh”.


Kaca itu retak, benar-benar retak. Kemudian waktu menjadi kejam dengan membuatnya lebih lambat buatku. Aku terajam oleh waktu.


Retak, dan sampai saat ini aku tak lagi bisa melihatnya tersenyum.


Oohh Kawan, aku merindukan senyumannya lagi, lebih pekat dari kerinduan selama 7 tahun ini. Taukah kerinduan seperti apa yang kurasakan? Kerinduan yang menyakitkan sekaligus membahagiakan.


Paradoks? Iya, entahlah, mungkin itulah Cinta, Cinta itu kadangkala rumit Kawan.


"Ata, kamu tak ikhlas?", hatiku protes.


Bukan, bukan, bukan ku-tak ikhlas. Aku hanya merindukannya. Dosakah itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun