Tapi percayalah, akan kurangkai lagi retakan itu. Bantu aku untuk merekatkannya kembali.
"Kau membuat kaca itu retak, penghinaan macam apa lagi yg hendak kauhujamkan?", serunya meninggi.
"Maafkan, itu ketidak-sengajaan, tak secuil neuron di otakku yg bekerja dgn niat untuk membuat kaca itu retak, maafkan aku"
Tapi baiklah, akan kurangkai serta kurekatkan sendiri kaca itu.
"Kau tidak akan pernah bisa membuatnya indah kembali, percuma, biarkan saja retak itu agar jelas jejak kebodohanmu", suaranya terdengar mengejan menahan kesedihan yang tiba-tiba juga merambatnya, nanar.
"Aku mohon, maafkan aku, ikhlaskan aku untuk merangkainya kembali, aku hanya butuh doamu juga senyumanmu jika engkau ikhlas", pintaku, tak kalah nanar.
Kaca yang retak, terangkai kembali, aku akan menempatkan kaca itu di tempat suci, bagiku "keindahan itu tak pernah retak, karena keindahan adalah keindahan,titik"
Maafkan telah membuatnya retak.
Keindahan adalah keindahan, aku mengenangmu sebagai salah satu keindahan terbaik yangTuhan berikan kepadaku.
Maafkan aku sekali lagi telah membuatnya retak, maafkan.
Ku buka iTunes, ku-pilih sebuah lagu, Sola dari J-Lo. Lagu berbahasa Spanyol tersebut berarti Alone. Kudengarkan lagu itu dengan hati meringis. Lagu itu lamat berdendang,