Setelah pulang dari Lombok, Papa minta aku pulang kampung meneruskan bisnisnya. Meskipun aku wanita, tapi aku dididik berjiwa bisnis dari SD dan dididik sebagai anak laki-laki. Sehingga Papa menilai bisnisnya lebih baik diteruskan olehku. Aku adalah anak kedua dan adik ketigaku ada di Hawaii. Adik keempatku kuliah bisnis di IBII Jakarta. Aku diajak survei lokasi bisnis dan ruko yang disiapkan untukku untuk memulai bisnisku.
Aku menolak dengan alasan adikku yang keempat yang lebih tepat karena dia lelaki pertama. Aku lebih suka membangun karirku dengan caraku. Aku tidak suka hidup di bawah bayang-bayang papaku. Temanku rekomendasi aku bekerja di Singapore Press Holdings dan aku menerima telepon untuk wawancara di Jakarta. Desember 2000 aku diwawancarai oleh Chief Editor Singapore Press Hodings di Hotel Sari Pan Pasifik, Jakarta.
Aku diminta untuk menulis artikel Bahasa Inggris, aku menolak. Tetapi aku tetap menjaga hubungan baik dengan Beliau sampai hari ini. Aku kemudian mengirim lamaran ke Buana Travel, Jakrta. Aku kebetulan bertemu dengan manajernya di suatu konferensi di Jakarta dan Beliau memintaku mengirimkan lamaran.
Januari 2001, aku menerima telepon dari kantor Law Firm untuk wawancara kerja. Lokasinya ada di Ancol. Aku tidak pernah melamar di sana tapi aku hadir saat wawancara. Aku langsung diterima bekerja dan diminta menjadi penerjemah. Aku mulai bosan karena diminta menerjemahkan artikel politik. Ada politik ketoprak dll. Hanya dalam jangka waktu 1 bulan, aku berniat resign.
Tapi tiba-tibq di suatu pagi, Chief Editor Singapore Press Holdings berkunjung ke kantorku. Aku kaget melihat Beliau dan Beliau lebih kaget lagi.
Beliau dating untuk mewawancarai calon Duta Besar Indonesia untuk KBRI Beijing, Bapak A.A. Kustia yang merupakan penasihat di kantor pengacaraku. Beliau kemudian merekomendasikan aku memberikan les Mandarin kepada Bapak A.A Kustia sampai Beliau meninggalkan Jakarta dan aku mengajukan resign.
Setelah resign aku pindah bekerja di Yucai College hanya 3 bulan perusahaanku bangkrut karena salah manajemen dan korupsi dari karyawan kepercayaan owner. Aku ditelp teman dan ditawarin jadi sekretaris di suatu perusahaan ekspor impor.
Tidak kusangka aku melamar menjadi sekretaris yang selain mengatur ekspor barang dari Singapore, juga mengatur meeting bosku. Selain itu pekerjaanku juga merangkap procurement, marketing, sales, ekspedisi dll. Semua sudah campur aduk. GAji Cuma satu tapi pekerjaan 4 orang kutanggung. Semangat belajar membuatku tetap ceria ditambah teman-teman kantor yang baik.
Keingin untuk belajar lagi dan memuai hal baru membuatku menerima tawaran temanku untuk bekerja di BINUS sebagai sekretaris jurusan 28 Mei 2002. Aku melamar sebagai sekretaris jurusan tetapi pekerjaanku adalah sekretaris jurusan dan ketua jurusan.
Aku menyusun buku ajar dan merekrut dosen serta memimpin rapat. Juli 2003 aku mendapatkan SK menjabat sebagai ketua jurusan Sastra China BINUS.
Ini adalah awal karirku karena aku paling junior setiap kali wisuda penuh tawa canda. Para petinggi berkumpul, kami bercanda dan foto bersama. Meskipun paling muda dan hanya lulus S1, akan tetapi karena dewasa dini dan kaya pengalaman hidup, membuatku tetap percaya diri.