Mohon tunggu...
yeni purnama
yeni purnama Mohon Tunggu... -

apa nich

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki yang Tidur di Jalanan

18 April 2011   09:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku hanya tertawa. Malu juga ditanya seperti itu.

"Kau sudah kawin?"tanyaku.

"Belum."

"Kalau begitu..tidak apa-apa kan kalau aku naksir kamu?"

"Kau jelek, aku tidak suka," katanya. Kami mulai berjalan bersama di sepanjang jalan.

"Memangnya kau cantik?"

"Kalau tidak cantik, ibuku tidak mungkin menyuruhku menjadi pelacur."

"Memangnya ada ibu yang tega seperti itu?"

"Kau pikir tidak ada? Memang begitu kenyataannya."

"Apa dia benar ibu kandungmu?"

"Aku tidak tahu... untuk orang yang sejak lahir di jalanan.. Yang mana  ayah, dan yang mana ibu kandung memangnya bisa ketahuan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun