"Tiga puluh lima..hahaha."
Untuk pertama kalinya dalam hidupku. Aku tertawa bersama seorang wanita.
Aku yang hanya seorang pria yang tidur di jalanan ini, ternyata bisa juga memperoleh kebahagiaan.
***
Semenjak itu aku sering tertawa. Aku tidak butuh waktu lama untuk menyukai Bintang. Aku mencintainya dan ingin dicintai olehnya juga.
"Mulai sekarang... jangan pulang ke kampung bandan lagi," kataku suatu sore di saat kami duduk bersama di pinggiran sungai kota tua.
"Kenapa?"
"Masih tidak jelas juga?"
"Bagaimana mungkin jelas kalau hanya seperti itu?"
"Aku ingin selalu bersamamu, sampai mati, bersama anak-anak kita."
"Kalau begitu kawini aku.. maksudku.. nikahi aku.."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!