Mohon tunggu...
yeni purnama
yeni purnama Mohon Tunggu... -

apa nich

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki yang Tidur di Jalanan

18 April 2011   09:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tiga puluh lima..hahaha."

Untuk pertama kalinya dalam hidupku. Aku tertawa bersama seorang wanita.

Aku yang hanya seorang pria yang tidur di jalanan ini, ternyata bisa juga memperoleh kebahagiaan.

***

Semenjak itu aku sering tertawa. Aku tidak butuh waktu lama untuk menyukai Bintang. Aku mencintainya dan ingin dicintai olehnya juga.

"Mulai sekarang... jangan pulang ke kampung bandan lagi," kataku suatu sore di saat kami duduk bersama di pinggiran sungai kota tua.

"Kenapa?"

"Masih tidak jelas juga?"

"Bagaimana mungkin jelas kalau hanya seperti itu?"

"Aku ingin selalu bersamamu, sampai mati, bersama anak-anak kita."

"Kalau begitu kawini aku.. maksudku.. nikahi aku.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun