Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wild Sakura #Part 17 ; Om Edwan

4 Maret 2016   23:31 Diperbarui: 4 Maret 2016   23:48 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kebetulan, belakangan kamu susah banget di temuin. Selalu ada aja alasan, aku kan kangwt banget sama kamu!" kata Nancy menggelayut di lengannya. Rocky sedikit membuang muka, Hardi menatapnya tajam. Jika Rocky bukan anak Danu, dan jika Nancy tidak amat sangat mencintai pemuda itu, mungkin ia sudah menghajarnya habis-habisan. Tapi demi kebahagiaan putrinya, ia akan lakukan apapun.

"Kalau gitu, aku ganti baju dulu ya!" seru Nancy dengan nada manjanya lalu berlari menaiki tangga, sementara mata Rocky kembali bertatapan dengan Hardi. Kali ini lebih melembut, bagaimana pun Hardi Subrata adalah teman baik papanya, ia harus menghormatinya.

Sonia bermain speedboat dengan Edwan setelah di bujuk habis-habisan. Mereka keluar dari benda itu setelah puas bermain, "bagaimana, tidak mabuk laut kan?" canda Edwan dengan tawa ringan.

"Tapi dikit pusing om!" sahutnya dengan memegang sisi kepalanya, "om jahat banget sih, paksa-paksa aku buat..., ikut naik gituan!" kesalnya. Edwan tertawa, "ya udah, kita ganti baju..., dan sebagai gantinya....om traktik makan deh!"

"Kalau traktir makan biasa om,"

Edwan mengernyit, "terus, kamu maunya apa. Traktir yang lain?" tanyanya, "harusnya om itu di hukum!" sahut Sonia. Edwan membelalak, lalu kelaur tawa kecil dari mulutnya, "di hukum?" tukasnya. Sonia tak menyahut, malah sedikit membuang muka pura-pura ngambek. Entah kenapa ia merasa senang sekali bersama om Edwan.

Edwan menggeleng pelan menatapnya, "ok, siapa takut!" katanya menyanggupi. Sonia kembali menatapnya, "hukuman apa yang bakal kamu ksih ke om?"

"Aku cuma bercanda kok om, lagian..., aku juga laper sih!" katanya sedikit memerah. Edwan tertawa lagi, dan itu justru membaut Sonia cemberut, "kok om tertawa terus sih?"

"Tidak, hanya..., sudah lama aku tertawa seperti ini. Terima kasih ya,"

Sonia menatapnya. Ini memang aneh, tapi ia benar-benar suka berada di dekat pria ini. Nyaman, dan mereka bisa tertawa bersama. Tapi.., kalau istri om Edwan tahu suaminya tertawa bersama gadis muda seperti dirinya, pasti akan marah besar! Dan itu membuat Sonia tiba-tiba merubah mimiknya. Menyadari hal itu, Edwan pun melenyapkan tawanya.

"Kamu kenapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun