Mohon tunggu...
Y. Airy
Y. Airy Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Hanya seseorang yang mencintai kata, Meraciknya.... Facebook ; Yalie Airy Twitter ; @itsmejustairy, Blog : duniafiksiyairy.wordpess.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kakakku, Kekasihku

12 Oktober 2015   13:21 Diperbarui: 12 Oktober 2015   14:09 2065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh iya, anggap aja rumah sendiri kak!"

Sepertinya dia mengetahui kegugupanku, jadi dia mulai mengajak ngobrol hal-hal ringan. Ternyata kakak tiriku yang satu ini lebih ramah dan baik ketimbang dua adiknya, mungkin karena usianya yang sudah menginjak dewasa. Aku jadi mulai akrab dengannya.

Ku dengar dia seorang model, tapi aku tak pernah melihatnya di majalah manapun. Hari itu dia tinggal hingga sore, selesai nonton film aku masuk ke dalam kamar dan ku persilahkan dia istirahat di kamar tamu, tapi dia menolak. Katanya mau melihat-lihat kamarku. Jadi ku biarkan saja dia mengobrak-abrik seisi kamarku sampai puas, banyak yang ia tanyakan. Termasuk kenapa tak ada foto cowo di kamarku, minimal fotoku bersama pacarku.

"Aku tidak punya pacar kak!"

"Masa', kamu kan cukup menarik!"

Sebenarnya ada beberapa yang pernah menyatakan cinta padaku, tetapi semuanya ku tolak dengan alasan aku tak ingin punya pcara dulu, lagipula aiu memang tak punya perasaan apapun terhadap mereka.

"Ah, kalah jauh sama kak Lana!"

Karena capek akhirnya aku tertidur, saat terbangun ternyata kak Lana tidur di sampingku. Ku tatap wajah cantiknya saat terlelap, entah kenapa tiba-tiba jantungku berdegub begitu kencang. Muncul debaran aneh yang tak kunjung reda di balik tulang rusukku, sesuatu yang bahkan tak pernah aku rasakan terhadap pria manapun sebelumnya.

Ku palingkan wajah ketika kak Lana menggerakan kepalanya, segera saja aku beringsut melarikan diri ke kamar mandi. Karena sudah sore jadi aku mandi saja, saat keluar kamar mandi ternyata kak Lana sudah duduk di pinggir kasur menatapku dengan aneh.

Tiba-tiba wajahku jadi panas, mungkin pipiku memerah, entah seperti apa tampangku saat itu di tatap oleh kakak tiriku dengan tajamnya. Mungkin wajahku sudah seperti kepiting rebus, kebetulan aku berkulit putih, kalau lagi merona pasti kelihatan banget. Bisa membaca situasi akhirnya ia berjalan ke kamar mandi. Segera saja ku pungut baju santai lalu mengenakannya.

* * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun