Di beberapa negara, pengajaran di universitas dan sekolah dapat dibatasi oleh kekhawatiran tentang pengaruh politik yang mungkin timbul dari pandangan yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah.Â
Sebagai contoh, dosen atau guru yang mengajarkan topik-topik yang dianggap kontroversial atau kritis terhadap pemerintah dapat menghadapi tindakan hukuman, termasuk pemecatan atau ancaman fisik. Dalam konteks ini, kebebasan akademik menjadi salah satu nilai yang paling terancam, dan pendidikan untuk demokrasi menjadi semakin sulit dijalankan.
Tekanan terhadap kebebasan akademik juga berdampak pada pengembangan pemikiran kritis di kalangan mahasiswa dan pelajar. Jika mereka hanya diajarkan satu perspektif yang dikendalikan oleh pemerintah atau kelompok ideologi tertentu, mereka akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan pandangan yang lebih luas dan objektif tentang dunia.Â
Kebebasan untuk mengakses informasi, berdiskusi, dan mempertanyakan asumsi adalah aspek penting dalam pendidikan demokrasi. Tanpa kebebasan akademik yang kuat, sistem pendidikan akan kesulitan untuk menghasilkan warga negara yang memiliki pemikiran kritis dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses demokrasi.
Secara keseluruhan, pengaruh ideologi dan politik terhadap sistem pendidikan dapat merusak kualitas pendidikan dan melemahkan fondasi demokrasi itu sendiri. Pendidikan harus tetap menjadi arena bebas untuk berpikir, berdiskusi, dan mengeksplorasi berbagai perspektif, agar dapat mencetak generasi yang siap untuk berpartisipasi dalam demokrasi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab.
Â
KESIMPULAN
Pendidikan adalah pilar utama dalam membangun demokrasi yang kuat. Melalui pengajaran nilai-nilai kewarganegaraan, pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan penerapan metode pembelajaran inovatif, pendidikan dapat menciptakan masyarakat yang inklusif dan partisipatif. Namun, tantangan seperti kesenjangan akses dan intervensi ideologi memerlukan solusi yang terintegrasi agar pendidikan dapat berfungsi sebagai agen demokrasi yang efektif.
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. (2023). Laporan Pendidikan Indonesia 2023. Jakarta: BPS.
Dewey, J. (1916). Democracy and Education. New York: Macmillan.