Tiba-tiba 2 orang masuk kamar Dara ternyata itu Revan dan Dira.
"Hhahahaha rasain tuh kena imbasnya juga kan kamu" Kata Dira
"Makanya jadi anak tuh jangan belagu" Sambung Revan
"Kenapa kalian jahatt banget sama aku?" tanya Dara
"Karena kamh udah ngebunuh saudara aku Dara!" bentak Kevan
"Tapi kak, kayanya dia udah dapat ganjarannya deh pacarnya tunangan dengan aku, sahabatnya terhasut bukti bukti aku, dan skrg dia gila akibat kado yang aku kasih hahaha" jelas Dira
"Dir.. Jadi itu semua akibat kamu?" tanya Dara
"Iya gimana kamh suka?" Jawab Dira
"ka..mu..!! kamu jahat Dir kamu jahat!! Apa tidak cukup selama 13 tahun ini aku menderita hah?" ucap Dara sambil menjenggut rambut Dira
"OMG!! Dara rambut gue aws.. sakittttt" ucap Dira sambil kembali sama sama menjenggut rambut milik Dara
"Dara lepasin!!!!! kamu apa apa sih ko jadi ngamuk?!!!" lerai Revan
dan mereka saling mempertahankan posisinya, tidak lama karena lantainya licin Revan mendong Dara yang mengakibatkan Dara refleks mendorong Dira. Kepala Dira tekena pintu dan pinggang Dara mengenai ujung kasur.
"DIRAAA!!!!!!" KlRevan lari menuju Dira "GUE BILANG LEPAS YA LEPAS!! KALO KAMU GA NGALAH DIRA GAAKAN SAMPE KEBENTUR GINI!! KAMU MEMANG PEMBUNUH!!" Ucap Revan.
Dara tidak memeperdulikan ucapan Kevan ia memegang pinggangnya yang kesakitan. sakit sekali. Dara melihat Revan yang membopong Dira dan sepertinya akan dilarikan ke rumah sakit.
"K-kaak.. D-daa.. ra.. i.. kut" dengan sisa tenaga Dara mengucapkan itu lalu terlelap tidak ingat apa apa lagi
Sepulang sekolah ia hendak mengunjungi om Odi, sudah lama ia tidak berkunjung ke rumahnya.
"Assalamualaikum om" ujar Dara "Waalaikumussalam eh dara sini masuk" balas Odi "Om.. Dara kangen tante Keli mana om?" "Ada ko di dalam masuk saja" Dara masuk ke rumah om Odi, yap kalau Dara kesepian atau sudah merasa di titik rendah ia pergi menemui om dan tantenya.
"Tantee Keliii... Dor!!" Dara hendak mengejutkan Keli namun Keli sama sekali tidak terkejut "Kamu mau ngagetin tante tapi malah manggil dulu gimana sih kamu hahaha" ucap Keli "Yamaap abisnya tante gapernah kaget kaget si " "Kamu tuh yang salah ngagetin bilang dulu hadeuhhh" Timpal Odi "Tunggu, sayang ini kenapa mata kamu bengkak? ini apa ko pipi kamu aneh si?" Tanya Keli, Dara tak bisa menceritakan semuanya ini terlalu pahit untuk diceritakan. "Jangan jangan ini keluarga km lagi? Ya, Odi dan Keli mengetahui semua rahasia Dara "Om uda bilang apa kamu tinggal sama om aja, om akan ambil hak asuh kamu kebetulan om juga tidak punya anak" ajak Odi "Tidak, Dara sayang mama papa ka Kevan dan Dila" ucap Dara, karena perkataan Dara Odi dan Keli tak bisa apa-apa ia hanya bisa berdoa atas keselamatan Dara.
Sepulang dari rumah Odi dan Keli Dara berjalan sendiri menyusuri jalan yang gelap. Ya, dia sengaja agar tidak cepat sampai rumah. Diarah kejauhan terlihat lampu motor yang menyorot terang lampu itu mulai mendekati Dara.
"Dar malem malem gini pulang sendirian abis darimana?" tanya Galuh -pacarnya Sasa-
"Eh.. ini aku abis plg dari rumah om" jawab dara
"Oh, ayo aku anter gabaik cewe sendirian malem malem" ajak Galuh
"Ah gausaa uda gapapa ko sendiri aja udah biasa hehe" tolak Dara
"Ayo Dar sekali iniii aja" Karena Galuh terlalu memaksa Dara dan tidak ada pilihan akhirnya Dara plg dengan Galuh karena terpaksa.
***
Dilain tempat ada seseorang yang memfoto Dara dan Galuh ia merasa memiliki senjata untuk menghancurkan Dara.
part#9
pengorbanan terakhirku untuk kalian, aku sudah lelah.
****
Cahaya matahari masuk kedalam mata sedikit demi sedikit mata Dara mengerejap. Infusan menempel di tangannya sambil merasakan pusing ia kembali merasakan sakit di area pinggang.
"Dara? kamu sudah sadar? kamu sedang ada dirumah sakit" tanya dokter
"Dok.. saya gapapakan? kenapa pinggang saya sakit sekali..? tanya kembali Dara
"Dara saya tidak tau harus memberitahu siapa, kamu sakit serius Dara" ucap dokter
"Sa-ya.. sakit apa dok?" tanya Dara
"Akibat benturan ginjal kamu rusak, dan harus cepat cepat mencari donor karna kalo tidak ginjal kamu tidak akan bertahan lama" ucap dokter
Bagai dihantam seribu besi ia merasa sangat sedih sekali, keluarga mencapakkannya, Farel pergi, sahabatnya pergi dan sekarang penyakit yang menemaninya. Dara ingin mati hariitu juga.
***