***
Seorang gadis kecil sedang menatap pohon yang sangat besar dan tinggi, ia melihat bonekanya yang di sangkutkan di atas pohon oleh teman temannya. Gadis itu menangis keras karena itu boneka kesayangannya.
Melihat hal itu Revan sangat kasihan pada adik nya ia langsung menghampiri adiknya, "Dara kamu kenapa, ko nangis" tanya Revan pada Dara "Kakakkkkkkkkkkkk.. boneka Dala disangkutin ke pohon hiks.. hikss" Â tangis Dara "Uuuuu.. Princessnya kaka jangan nangis dong, yauda kaka ambilin mau?" tawar Revan karena tidak sanggup melihat adikknya menangis "MAUUUUUUU!!!! Tapi kaka hati hati ya" seru Dara "Siap princess ku"
Revan mulai menaiki pohon itu, sebenarnya ia tidak bisa memanjat tapi karena adik kesayangannya itu ia memaksakan diri. "Dara lihat kakak dapat boneka kamu" sambil melambai lambaikan bonekannya "Kakak hebattt aku sayang kakak, kakak cepet tulun" Dara nampak bahagia sekali sampai ia meloncat loncat, karena tidak sabar ingin memberikan pada adikknya Revan bergegas turun namun saat menuruni pohon kaki Revan tergelincir yang mengakibatkan Revan kehilangan keseimbangan dan jatuh.
Brakk!!!!! kepala Revan mengenai batu yang ada disebelah pohon. Darah segar keluar dari kepala Revan karena hanya ada mereka berdua Revan telat di bawa kerumah sakit hingga Revan pergi untuk selama lamanya.
Saat kejadian itu, keluarganya menyalahkan Dara atas meninggalnya Revan putra sulung mereka hingga 12 tahun terakhir.
"Kakakkkk.. Tidakkkkkkkkkkkkk!!!"
Dara terbangun dari tidurnya ia sering mengalami mimpi mimpi seperti ini, rasa bersalah, tuduhan semua mengarah padanya. Tidak, ini bukan salah dirinya ini hanya takdir Tuhan.
***
part #7
jangan tinggalkan aku, aku sudah tidak punya siapa siapa lagi.
***
brakk!!! "Dara!! maksud kamu apa? kamu mau nikung aku dari belakang?" bentak Sasa sambil mengebrak meja. Dara sangat terkejut mengingat Sasa yang tidak pernah marah selama ini. Sasa itu baik hati, lembut dan tidak kasar siapa yang sanga Sasa akan segalak ini.
"Ma.. maksud kamu apa? Sasa kenapa?" Dara tidak tahu apa yang sedang Sasa bicarakan.
"Liat ini! Gausa pura pura gatau deh ternyata kelakuan kamu gini ya dibelakang?!! Pantes semua orang disini gamau ada yang temenan sama kamu ternyata kamu itu munafik Dara!" bentak Sasa
"Dar, gue tau kamu patah hati gara gara Farel tunangan sama orang lain, tapi kamu ga harus nikung temen kamu sendiri kan?" sambung Dilla