Semua orang akan membencimu dengan teramat sampai melupakan kebaikanmu.
***
"Kringggg..."
Alrm berbunyi tepat pukul setengah 5. Seorang gadis terbangun dan mematikan alrm tersebut dan bergegas menuju kamar mandi untuk melaksanakan sholat dan bersiap untuk sekolah. Setelah bersiap ia turun dan membuat nasi goreng untuk sarapannya lalu bersiap untuk berangkat.
Diperjalanan bisa dikatakan sangat macet padahal ia sudah bangun pahi pagi sekali tapi tetap saja telat. Lihat saja gerbang sudah ditutup rapat.
"Pa Mamatt.. buka gerbangnya dong" teriakku kepada satpam. "Zenary Andara Olivia, kamu telat lagi?" suara itu sangat ia kenal seorang lelaki yang begitu disukainya "Hehe.. Farell buka pintunya yaa" "Kamu ini Dar telat lagii sekarang kamu pergi kelapang dan hormat sampai istirahat" lagi lagi pacarnya ini menghukumnya "Aku tidak enak badan, Farel" "Gaada penolakan Dara.." "Kalau aku pingsan gotong aku ya".
Dara telah berdiri didepan tiang bendera ia mengangkat tangannya tapi tidak berani untuk melihat keatas sementara Farel memantaunya di koridor sekolah dekat lapang.
Panas, pusing, dan haus yang rasakan Dara saat ini. Rasa pusing itu menjalar keseluruh kepala Dara. Ia ingin sekali menjatuhkan badannya saat ini juga namun ia memaksakan untuk tetap berdiri. Lama kelamaan ia melihat kunang kunang karna tak sanggup Ia menjatuhkan badannya, semua orang memanggil namanya. Farel berlari menuju kekasihnya yang tengah berbaring di depan tiang bendera. Sampai suara itu tak terdengar lagi oleh Dara.
part #2
Aku hanya punya kamu, jadi tolong jangan pergi.
***
 Dinding putih kini memenuhi mata Dara. Bau bau obat yang tercium membuat Dara sadar bahwa dia ada dirumah sakit.
 "Dara, kamu hanya kecapean kamu istirahat saja ya nanti sore kamu boleh pulang" Kata Mirna -Dokter sekaligus mama Farel- "Ah iya tante terimakasih banyak" balas Dara. "Jangan panggil tante dong Dar kamu kan calon mantu mama iya ga Rel" ucap Mirna "Apaan si mama ini ah" Farel menyenggol mamanya. Sungguh bahagia melihat ibu dan anak ini, andai ia bisa merasakan seperti itu.