Mohon tunggu...
Widy DwiAriyanti
Widy DwiAriyanti Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar

hallo

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Alone

1 Maret 2020   10:14 Diperbarui: 1 Maret 2020   10:12 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Disudut gelap pintu roftoop ada Dira yang melihat Dara dan Farel berpelukan ia semakin benciii pada Dara.

part #5

Jika kehadiran ku tidak diterima mengapa kepergianku ditahan?

***

"Assalmualaikum" Ucap Dara memasuki rumahnya
plakkkkkk!  belum dua langkah masuk Dara harus mendapat tamparan lagi dan kali ini dari Dira, sebab kejadian kemarin Dara menjadi marah kepada Dira
"Dira! kamu apa apa si nampar nampar aku?!" tanya Dara
"Kamu tu ya kenapa! kenapa kamu ada di roftoop sama Farel? kenapa kamu pelukan sama Farel? kamj tau kan dia tunangan aku, plis Dar hidup kamu itu enak!!! kamu bebas balik jam berapa aja, ga di perhatiin orang tua, gaada tuntutan, sementara aku apa? hidup aku serba diatur gaada kebebasan dan sekarang kebahagiaan aku Farel dan kamu mau rebut gitu aja?!!!!" Amarah Dira memuncak ia langsung menjambak rambut Dara.

"Aws.. sakit Dir" karena tidak terima Dara menjambak rambut Dira dan keduanya saling mendorong. Kepala Dara terkena pintu sedangkan Dira sangat beruntung Revan datang ke sampai Revan menahan tubuh Dira.

"Dar lo apa apaan si? kamu mau nyelakain Dira?!!" Teriakan Revan berhasil memanggil papah dan mamanya
"Yaampun Dir kamu gapapa? Apa yang sudah kamu lakukan terhadap anak saya hah?" Tanya mama dengan merengkuh badan Dira, Dira yang sedang terisak nangis.
"Tidak cukup Kevan yang kamu ambil? kamu mau membunuh anak saya lagi? kamu monster!! saya tidak sudi ada kamu disini! pergi!!" papanya menarik Dara keluar rumah
"Untung ada saya yang melihat! dan kamu jangan dekati keluarga saya lagi" Kata kata yang diucapkan Revan sungguh tidak harapan lagi untuk Dara. Dara kembali menangis dan pulang ke apartemennya.

***

hiks hikss.. Dara ga kuat.. Dara cape.. Dara mau pergi.. Dara mau bahagia hiks hiks..
ucap Dara dalam batinnya, ia sudah tidak bisa berkata apa apa lagi dia sudah lelah atas semuanya, takdirnya terlalu kejam. Tak ada lagi yang bisa di lakukan Dara selain meminum obat tidur dan mengambil cutter dan pergi ke kamar mandi membasahi tubuhnya hingga pagi hari.

part #6

ketika ingatan itu datang kembali apa yang harus aku lakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun