Mohon tunggu...
Widy DwiAriyanti
Widy DwiAriyanti Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar

hallo

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Alone

1 Maret 2020   10:14 Diperbarui: 1 Maret 2020   10:12 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 Pukul 9 malam Dara pulang larut sekali sebab Mirna mengajaknya untuk makan malam di rumahnya.

 "Assalamualaikum.." dengan suara yang sangat halus berjaga jaga jika papahnya masih bangun.
 "Hey! darimana kamu anak sekolah masih pakai seragam pulang jam segini" sentak papahnya. "D-da-ra tadi.." "Kmau ngebantah saya? Anak gadis ko pulang jam segini, dasar kamu ini memalukan keluarga saya saja!" plakk tangan kekar milik Andi tepat mengenai pipi mulus Dara. "Papah bisa ga si sekali aja gausah tampar tampat Dara, sebegitu bencinya papa sama Dara?" dengan isakan yang terdengar jelas Dara memberanikam diri untuk mengatakan hal itu "Tidak kamu bukan anak saya berhenti manggil papah!!" Andi pergi dari ruang tamu.

 Dara pergi, ia berlari keluar dari perkarangan rumahnya menuju rumah Farel. Dara mengetuk pintu dengan sangat pelan karena tidak ada lagi tenaga. Farel yang membuka pintu tersentak kaget karna melihat Dara yang tengah menangis di depan rumahnya.

 "Dara kamu kenapa?? ko nangis? ini pipi kamu kenapa siapa yang berani tampar kamu hah? tanga Farel dengan rasa khawatir. "Mereka melakukannya lagi rel.." lirih Dara. Ya, Farel tau masalah yang tengah dihadapi Dara. "Dara kamu ga perlu khawatir ada aku ya kamu jangan takut"

part #3

setidaknya aku masih mempunyai mereka disisiku.

****
Keesokan harinya, Dara dan Farel pergi bersama ke sekolah mereka berpisah di koridor sekolah.
"Rel, nanti malam aku, Dilla, Sasa dan Zara mau membuat party sebelum Zara pergi ke Amerika"
"Iya, jangan pulang malem malem ya aku gabisa jemput kamu nanti ada futsal bareng temen kelas, kamu jadi pulang ke apartemen?" tanya Farel "Jadi, aku gamau merepotkan kamu dan mama kamu lagi" ucap Dara sambil memayunkan bibirnya seperti anak kecil. "Ya engga la, Daraku.." sambil mengacak-ngacak rambut Dara.

***

Malam harinya, sesuai ucapannya Dara, Zara, Sasa dan Dilla mengadakan acara perpisahan Zara tak hanya mereka.
"Zar, besok kamu mau berangkat jam berapa?" tanya Dilla
"Pesawat aku jam 5 pagi" Jawab Zara
"Yahh kita gabisa nganter donggggg:(" Dara mengucapkan itu dengan ya penuh kesedihan apalagi besok masih hari sekolah
"Aaaaaa sayang kalian sini peluk duluu" ajak Sasa
Mereka berempat berpelukan, persahabatan mereka memang bisa disebut goals sekali karena sudah bersama sama selama 12 tahun ini.
"Eh.. kalian tau Dira kelas XI mipa 4 ga?" Tanya Sasa
"Akuuu tau, dia sekelas waktu SMP sama aku" Jawab Zara
"Ihh.. Nama ignya apa si aku mau liat coba" ujar Sasa sambil membuka ig
"Masa kamu ga follow si, diakan terkenal dengan kecantikannya semua orang juga tau kali" Dilla menoyor kepala Sasa
"Aw.. sakit Sasa, nih liat akuu nemu eh.. bentar ko mirip Dara si? Iya ga si?" semua mata tertuju pada Dara. Dara yang suda dagdigdug sendari tadi takut akan penyamarannya terbongkar.
"Y-yah enggala dia kan cantik aku ma apaan lah buluk." Jawab gugup Dara
"Tapi Dar, nama lo hampir mirip bgt sama dia cuman akhirannya doang si hehe" dengan rasa penasaran Sasa iya mendesak terus dengan pertanyaan.
"Ah apaan si udah ah ngaco kaliam, aku mau pulang udah jam 10 malem nih. Zar anterin aku dong" pinta Dara.
"Iya tapi sampai depan aja ya aku ada urusan" ucap Zara yang dibalas anggukan oleh Dara

***

Dara membuka pintu apartemennya dan mendapati ada ayahnya yang sedang menunggu di sofa.
" Jadi begini ya kelakuan setiap malam di apartemen? Abis dapat duit berapa kamu?" ucapan Ayahnya sangat menusuk dalam hati Dara, apa ia senakal itu sampai ayahnya berfikiran yang tidak baik tentang dirinya.
"Pah.. Dara c-cuman.." plakkkkk tamparan yang mendarat di pipinya berhasil membuat ucapan Dara terhenti "Gaada alasan!! Saya kesini hanya ingin memberikan kamu peringatan, kalo kamu sakit gausa sekolah malu maluin sampai pingsan ditengah lapang, dasar pencari perhatian!!!! dan ingat jangan sampai identitasmu terbongkar kalo sampai itu terjadi saya akan mengasingkan kamu!! satu lagi jangan panggil saya papah, karna sejak peristiwa itu kamu bukan anakku lagi!!!!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun