Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Guru - Pelajar kehidupan

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angin yang Berdansa dengan Sunyi

28 Agustus 2024   05:55 Diperbarui: 28 Agustus 2024   09:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Angin yang Berdansa dengan Sunyi

cerpen oleh: Wening Yuniasri

"Kelak, seberapa panjang langkahmu, Elly?"

"Mm?"

"Katakan, apa yang sangat ingin Elly lakukan?"

"Elly ingin bisa menjahit seperti Ibu dan Bibi Hasna."

Baca juga: Perayaan

*

"Bersama saya, akan saya jamin kebutuhan Elly. Tolonglah Kak Rasmi"

Suara seorang perempuan dari ruang makan terdengar dari luar rumah beratap genteng tipis. Rasmi yang dibujuk, bergeming, mencerna segala kata dari pendengarannya.

Muhsin berdiri membelakangi ruangan, menatap pohon kamboja berbunga putih di seberang tembok tinggi. Dia tak menyadari seorang anak lelaki menuntun sepeda yang terlalu besar bagi ukuran badannya, berhenti di dekatnya dan turut menyandarkan punggung sambil sesekali memerhatikan mobil merah yang terparkir, lalu dirinya, lalu mobil merah, lalu dirinya lagi sebelum anak lelaki itu berhenti kemudian mengamati kakinya sendiri yang berdebu.

"... saya memahami perasaan Kak Rasmi. Tolonglah, demi Elly."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun