“Kasian. Kau gak hoki kayak aku.” Rara kembali mengenang antara dirinya dengan Falen. Telengkan kepala di kedua tangannya yang menopang sikut ke meja.
“Mungkin kau belum waktunya.” Rara bersikap genit kepada Lolie. Sengaja memanasin sahabat kentalnya.
“Mungkin kita berlawanan arah.”
Lolie memberangut.
Rara tersenyum tipis, “Nih nomor pin BB plus hp.”
“Benarkah?” Raut muka Lolie mendadak berseri-seri mengkilat.
“Sobat, demi kau lho aku minta nomor gebetanmu. Aku turunkan derajatku sebagai cewek martabat. Kau jangan sepelekan usahaku lho yah!”
“Hadueh... Hadueh. Pakai martabat lagi.”
“Iya deh, Ra. Kau baik banget kepadaku. Aku banyak berterima kasih padamu, Rara.”
“Pokoke bakso semangkok habis pulang.”
Lolie beranjak dari tempat duduk. Merangkul Rara. Hampir saja Rara sesak napas dibuatnya. Kencang banget.