“Ra, kau gak ada ambil kesempatan, kan, Rara.”
“Lolie…” Rara merenggangkan rangkulan.
“Tunggu, Ra. Aku bukan meragukan ketulusan hatimu nolongin aku. Tapi aku mau tahu kebenaran dan tanya langsung kepadamu daripada aku mikir yang gak karuan terhadapmu.”
Rara meletakkan kedua tangannya ke pundak Lolie. “Percayalah, tak sedikit pun aku main curang di belakangmu, sobat.” Lalu dia mengangkat tangan ke atas.
“Yeah, begitu teman sejati.”
Saling tepuk tos di udara.
“Yap.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!