“Ra, kau gak ada ambil kesempatan, kan, Rara.”
“Lolie…” Rara merenggangkan rangkulan.
“Tunggu, Ra. Aku bukan meragukan ketulusan hatimu nolongin aku. Tapi aku mau tahu kebenaran dan tanya langsung kepadamu daripada aku mikir yang gak karuan terhadapmu.”
Rara meletakkan kedua tangannya ke pundak Lolie. “Percayalah, tak sedikit pun aku main curang di belakangmu, sobat.” Lalu dia mengangkat tangan ke atas.
“Yeah, begitu teman sejati.”
Saling tepuk tos di udara.
“Yap.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!