“Bukan… Maksudku kenapa minta nomor telponku?”
“O… Bukan maksudku jelek. Ntar kalau suatu saat kamu lupa. Aku bisa nagih buku milikku.”
Rara mengangguk. “O, iya.”
“Aku.. untuk berjaga-jaga. Soalnya aku berpengalaman adik kelasku ada minjem tapi gak pernah ngasih kembali. Bahkan tanpa bersalah dan pura-pura gak tahu gitu dia lupa kalau dia masih utang sama aku.”
Rara sedikit terkejut. “Oh, gitu yah?”
“Tapi bukan maksudku kau orang seperti itu. Dan bukan maksudku menyindirmu.” Dia melanjutkan lagi, “Aku bukan menuduhmu seperti orang tersebut. Tolong jangan salah paham!”
“Ah.. enggak kok, Kak.”
“Kamu tadi ragu-ragu mau kasih aku nomor hapemu,” ujarnya pelan.
“Aku cuman gak ngerti aja kok langsung minta nomor hapeku?”
“O… gitu ya. Hehe.”
Terjadilah tukar menukar nomor telepon dan pin BB antar keduanya. Lalu Kak Hardi balik ke kelasnya atau ke tempat lain. Entahlah kemana. Setengah berharap dia berpapasan dengan Lolie. Siapa tahu Lolie beruntung ketemu Kak Hardi. Kemana sih Lolie?