Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Getaran Cinta Cempluk Warsiyah

22 Oktober 2024   18:35 Diperbarui: 28 Oktober 2024   15:06 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tinggal di Trenggalek. " 

Tiba-tiba Ki Ageng Sura Menggala datang sambil menenteng dua buah kelapa muda. Ia tertawa senang melihat pemuda itu sudah nampak sehat kembali.

"Buatkan kami minuman yang lezat Pluk. Ini aku bawakan kelapa muda. Pasti segar dan enak jika dibuat serbat. Campurkan madu yang banyak." Katanya.

"Sendika Bapa." Kata Cempluk. 

Gadis itu bergegas pergi ke dapur untuk membuat minuman kesukaan bapanya. Sementara Ki Sura Menggala menemani pemuda itu duduk-duduk di depan rumah. Sejenak pandangan mereka berdua mengikuti  langkah kaki Cempluk menuju pintu rumah yang cukup besar itu.

"Sejak kecil anak itu telah ditinggal ibunya. Hanya aku temannya di rumah. Meski sahabatnya cukup banyak di desa ini." Tiba-tiba Ki Sura Menggala mencurahkan hatinya.

"Benarkah paman ? Paman berhasil mendidiknya dengan baik. Kecuali pemberani, ia sangat sopan. Juga terampil mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga." Jawab pemuda itu.

Ki Ageng Sura Manggala tersenyum. Namun sebentar kemudian ia memandang serius pemuda itu.

"Siapa sebenarnya dirimu anak muda ? Aku tak pernah melihat pemuda berpakaian bangsawan dan berkuda tegar sepertimu. Kau bukan anak punggawa kadipaten Wengker bukan ?" Tanya Ki Sura Manggala.

"Baiklah paman, aku ingin berterus terang kepada paman. Walau sebenarnya sejak awal aku berniat menyembunyikan jatidiriku sesaat setelah pergi dari rumah.

Namaku Subrata paman. Lengkapnya raden Subrata, putra sulung Ayanhanda Adhipati di Trenggalek. Aku kesasar sampai sini karena melarikan diri, menghindari perjodohan yang diputuskan ayahanda tanpa persetujuanku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun