"Siapakah kamu ?" Tanya pemimpin rombongan pemuda itu tetap tenang.
"Aku pekerja di sini. Sekaligus penjaga keselamatan Mpu, juragan kami." Kata lelaki berotot itu.
"Panggilkan Mpu Gandring untuk menemuiku. Aku tamunya. Telah kutempuh jarak yang jauh, menerobos hujan dan badai, agar bisa bertemu juraganmu. Malam ini juga. Cepat !!" Kata pemuda bermata tajam dan berrambut tergelung di atas kepala itu.
"Mpu sedang istirahat. Mungkin beliau sudah tidur. Besok saja kalian datang kesini lagi." Jawab pekerja itu, sambil undur diri hendak menutup pintu.
Namun usahanya tertahan, tangan kiri pemuda yang berdiri dihadapannya itu menahan daun pintu agar tidak ditutup. Terjadi adu kekuatan tarik dorong daun pintu yang terbuat dari papan kayu jati itu.
Tiba-tiba pemuda pendek di samping pemimpin rombongan itu menerobos masuk, mendorong lelaki kekar penjaga pabrik itu, kemudian menendang perutnya. Penjaga itu roboh ketanah sambil berteriak kesakitan.
"Aduh !!! Kenapa kau menendangku ?!!"
"Persetan. Panggilkan Mpu Gandring !! Jika tidak aku gorok lehermu." Jawab pemuda pendek anggota rombongan itu.
Tiba-tiba terdengar gonggong anjing berulang-ulang. Sesaat kemudian terdengar langkah lari binatang itu menuju kerumunan orang di depan pintu. Beberapa tombak dari pintu ia berhenti, dan menyalak terus dengan beringasnya.
"Komang !!! Sssttt sut sut. Terkam ! Gigit mereka.!!!"
Pemuda pendek itu meloncat mundur saat anjing hitam besar itu melompat hendak menerkamnya. Ia lolos pedang dari sarungnya, dengan sigap ia tebas leher anjing itu saat masih melayang di udara.Â