Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 11, Anak Angkat (Cersil STN)

22 Maret 2024   14:12 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tunggu ya ngger, emak pesankan."

Sebentar saja makanan yang ia pesan sudah datang.  Segera ia isi perutnya dengan lahap.  Wedang sere itu benar-benar menyegarkan tubuhnya.  Tiba-tiba saja ia menguap, rupanya kantuknya datang setelah perutnya diisi.

Setelah membayar makanan dan minuman ia keluar kedai, di halaman itu ada sebuah batu besar rapat dengan pagar.  Ia istirahat sejenak di atas batu itu.  Ia terkantuk-kantuk di sana.

Matanya kembali melek ketika melihat wanita tua berjalan sambil terbungkuk-bungkuk membawa tempayan yang besar. Wanita itu mampir ke kedai, dan memanggil-manggil nama orang.

"Kartiii, tiii "

"Iya Mak.  Ada apa ?"  Ternyata yang dipanggil wanita pelayan kedai itu.

"Aku titip tempayan ini dulu.  Nanti biar diambil suruhanku."  Katanya agak gemetar.

"Baik Nek.  Nenek mau ke pasar dulu ?"

"Iya.  Cari garam dan gula."

Dengan ketajaman telinganya Sembada mampu mendengar semua pembicaraan mereka.  Nenek itu menitipkan barangnya karena tidak mampu membawa sendiri benda itu.  Ini kesempatan baginya untuk mengenal desa ini lewat nenek itu.
Ketika wanita tua itu kembali lagi dari pasar Sembada bangkit dari duduknya.  Ia menghampiri nenek itu.

"Tempayannya akan dibawa kemana nek ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun