Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 11, Anak Angkat (Cersil STN)

22 Maret 2024   14:12 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada.  Kamar anakku bisa kau pakai.  Hanya saja masih kotor.  Nanti aku bersihkan, agar bisa kau pakai untuk beristirahat."

"Baiklah Nek.  Aku mau tinggal di sini, menemani nenek."

"Jangan kau panggil aku nenek.  Panggil aku simbok.  Usiamu tidak terlalu jauh dengan usia anakku."

"Ya mbok."

Wanita tua itu gembira sekali.  Saking senangnya nampak air mata keluar dari pelupuk kedua matanya.  Ia menangis.

"Berkah dewa ngger, berkah dewa.   Siapa namamu Nak ?"

"Namaku Sembada Mbok.  Kalau simbok ?"

"Namaku Simbok Darmi.  Panggil aku mbok Darmi."

Sembada diam ikut terharu melihat wanita itu gembira.  Ia lantas pergi ke belakang.  Melihat air di pakiwan kosong, iapun segera menimba di sumur dan memenuhinya.  Setelah mencuci muka ia melihat-lihat kebun belakang rumah nenek.

Banyak sekali tanaman buah-buahan di sana.  Pohon yang paling banyak adalah pohon pisang.  Namun daun-daun kering berserakan banyak sekali, seolah tak pernah disapu sama sekali.  Maklum ibu angkatnya sudah tua, mengurus makannya sehari-haripun tentu sudah sulit baginya.

Ia lantas mencari sapu.  Dengan semangatnya ia menyapu dedaunan yang berserakan di belakang rumah, mengumpulkannya di satu tempat dan membakarnya. Runtuhan kayu ia kumpulkan dan dia bawa dekat dapur.  Dengan meminjam parang dari simbok Darmi ia potong-potong kayu itu pendek-pendek, agar bisa di jadikan kayu bakar simboknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun