Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 11, Anak Angkat (Cersil STN)

22 Maret 2024   14:12 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:34 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetangga-tetangganya heran menyaksikan itu semua.  Mbok Darmi dan anak sulungnya yang baru datang jadi bahan obrolan emak-emak di dusun.  Satu persatu mereka mendatangi rumah Mbok Darmi, dan mereka kagum dengan perubahan yang terjadi di sana.

Para tetangga yang bertamu di rumahnya disambut hangat Mbok Darmi.  Ia dengan semangatnya mengenalkan Sembada sebagai anak sulungnya.  Emak-emak di dusun semua kagum dengan ketampanan dan kesopanan anaknya.

"Mbok.  Anakmu tampan sekali.  Gagah lagi.  Ia juga sopan.  Bagaimanan kalau kita berbesanan ?"  Kata tetangga mbok Darmi yang tidak tiga rumah dari rumahnya.

"Kau nikahkan dengan siapa ? Tiga anakmu masih ingusan semua."  Jawab Mbok Darmi.

"Yaa, harus sabar menunggu, biar Prapti sulungku yang cantik besar."

Keduanya lantas tertawa bersama-sama.  Sembada yang mendengarkan pembicaraan simboknya hanya tersenyum.

Di antara para pemudapun tersebar berita kehadiran anak sulung Mbok Darmi.  Salah seorang pemuda yang pernah melihat Mbok Darmi berjalan bersama Sembada bercerita dengan riuhnya di sebuah gardu perondan.

"Aku melihat pemuda itu, saat pulang dari pasar membawa tempayan.  Tempayan besar itu ia panggul di pundak, tangan kanannya memeganginya biar tidak jatuh.  Tangan kirinya membawa tongkat bambu."

"Tongkat bambu ?"

"Ya.  Tongkat bambu sekitar satu setengah depa.  Sebuah buntalan melingkari pundak dan pinggangnya."

Pemuda yang bertanya itu teringat dengan seorang pemuda yang menolongnya bersama teman-temannya di hutan Waringin Soban, saat rombongan berkuda itu dihadang gerombolan Gagakijo.  Ia bersenjata bambu, di badannya melingkar buntalan juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun