Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 11, Anak Angkat (Cersil STN)

22 Maret 2024   14:12 Diperbarui: 3 Juni 2024   10:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa yang kau pikirkan ?  Sampai berdesah semacam itu."

"Pemuda itu, "Jawab Trembolo

Gagakijo kembali memperhatikan jalan kudanya.  Ia menyentuh perut kuda dengan kakinya, kuda itupun mempercepat larinya.  Ia tidak mau digelisahkan oleh pikiran-pikiran serupa tentang pemuda bercambuk itu.


****
Ketika matahari menjenguk cakrawala di timur, Sembada telah menginjakkan kakinya di dusun Bendo.  Udara masih berkabut, dinginnya juga menggigit tulang.  Namun jalanan sudah di warnai para pejalan kaki yang menggendong dagangan mereka hendak pergi ke pasar.

Sembada kemudian mencari sungai atau sumber air di dusun itu.  Ia menemukan sungai kecil yang mengalirkan airnya yang bening.  Segera ia mandi dan mengganti pakaiannya yang masih bersih.

Badannya terasa segar.  Meski semalam suntuk ia tidak tidur, namun ia tidak merasa kantuk sama sekali.  Hanya perutnya yang sudah terasa lapar.  Iapun mencari pasar di dusun itu, barangkali ada kedai makan.  Ia ingin sarapan.

Nampak sekali dusun ini berbeda dengan dusun lain yang ia temui di perjalanan.  Dusun ini lebih rapi dan bangunan-bangunan nampak indah dan bersih.  Dari wajah-wajah orang yang ia temui di jalan, nampak sekali memancarkan keceriaan, tanpa seguratpun tanda kecemasan dan kekawatiran.  Pasti dusun ini aman dan nyaman.

Sembada masuk ke sebuah kedai di pinggir pasar.  Ia mengambil tempat duduk di pojok.  Ketika pelayan kedai itu menghampirinya ia bertanya.

"Dusun apa ini nyai ?"

"Ini dusun Bendo, wilayah kademangan Majaduwur " Jawab pelayan itu.

"Angger mau makan apa ?  Minumnya apa ""Ada nasi rames ?  Minumnya air sere saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun