Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 8. Kakek Narto Celeng (Cersil STN)

20 Maret 2024   11:53 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:22 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saat muda aku pemburu ulung Babi hutan.  Tak ada pemuda sini yang mampu mengalahkan aku. Raja Babi hutan yang bertaring panjang dan melengkung, yang konon kebal senjata apapun, takluk denganku.  Aku hanya menggunakan tombak pendek saat berburu."

"Namaku Sembada kek.  Aku dari padepokan Cemara Sewu, di kaki gunung Wilis sana."

"Jauh sekali kau mengembara sampai ke sini."

"Belum terlalu jauh kek."

"Aku Ranti, ini adikku laki-laki bernama Santo, yang kecil itu Santi."  Gadis remaja cucu sulung kakek memperkenalkan diri.

"Oya kek.  Nanti sore aku pingin nonton perayaan merti desa di bale Sambirame."

"Kalian bertiga ?  Ada tontonan apa di sana ?."

"Ada pertunjukan tari kuda kepang.  Malamnya pagelaran Wayang Beber.  Besuknya ada lomba ketangkasan, Pencak Dor."

"Yah, nanti kakek antar, kalau pingin lihat.  Kasihan sama Santi kalau pulang kemalaman."

Cucu-cucu Ki Narto Celeng nampak gembira Adik-adik Ranti kemudian membantu neneknya memetik sayur.  Alangkah riang hati mereka, seolah tidak merasakan kesedihan apapun meski ayah ibunya tidak pernah merawatnya.  Bagi mereka kakek nenek mereka adalah segalanya, pelindung dan perawat hidup mereka.  Demikian batin Sembada.

Setibanya dari pategalan Kakek Narto segera mengambil sebuah jala yang bergantung di dinding rumahnya.  Sebuah kepis ia gantungkan di pinggang, terikat oleh tali yang melingkar di perutnya.  Ketika keluar pintu ia pamit kepada Sembada hendak mencari ikan di sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun