Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 8. Kakek Narto Celeng

20 Maret 2024   11:53 Diperbarui: 6 September 2024   22:57 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KAKEK NARTO CELENG

Oleh : Wahyudi Nugroho

Kakek itu duduk di amben bambu dekat Sembada.  Caping bambu yang bertengger di kepalanya ia lepas, dan ia gunakan untuk kipas-kipas.  Keringatnya masih bercucuran dari pori-pori kulit wajahnya. Nafasnya juga masih memburu.

"Makkkk.  Ambilkan dua bumbung air putih." Kakek itu berteriak.

Sebentar kemudian keluar seorang remaja perempuan berkain panjang memberikan dua bumbung air putih.  Kakek itu menerimanya dan mengulurkan satu bumbung kepada Sembada. Sembada tersenyum, kerongkongannya memang sudah terasa kering.  Ia meneguk air itu sampai habis.

Gadis itu menerima bumbung kosong dari tangan Sembada. Ia masih berdiri menunggu kakek tua itu mengulurkan juga bumbungnya.  Namun kakek itu meletakkan bumbungnya di amben tempat ia duduk.

"Sana masuk !  Nanti bumbungnya biar kakek bawa sendiri ke dapur." Kata kakek itu kepada si gadis.

Gadis itu mengangguk.  Ia menatap mata Sembada sejenak, menganggukkan kepala dan tersenyum.  Kemudian kakinya melangkah memasuki pintu rumah alang-alang itu.

"Ia cucuku ngger.  Bapak ibunya berpisah, keduanya pergi entah kemana.  Ketiga anaknya dititipkan kepadaku." Kata kakek.

"Ohhh,.... Sudah lama Kek mereka pergi ?" Tanya Sembada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun