Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bab 8. Kakek Narto Celeng (Cersil STN)

20 Maret 2024   11:53 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:22 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak ada keperluan apa-apa kek.  Hanya ingin lihat saja."

"Ohhh, lebih baik besuk siang saja angger melanjutkan perjalanan ke sana."

"Iya kek.  Saya mau mandi di mana kek ?"

"Itu, di samping rumah pakiwannya."

Sembada segera berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pakiwan sebagaimana arah telunjuk si kakek.

Malam itu Sembada ingin tidur di  rumah kakek.  Karena rumahnya sempit, hanya ada satu kamar untuk si kakek, cucu-cucunya tidur di amben bambu panjang di ruang utama.  Sembada akhirnya tidur di amben bambu di teras rumah itu.

Malam itu gelap gulita.  Tak ada cahaya sinar menerangi rumah itu.  Mereka rupanya telah terbiasa di malam hari tanpa penerangan.

Samar-samar terdengar suara gamelan yang mengalun dari kejauhan.  Pasti ada pertunjukan tari tayub di desa sebelah dusun Suwaluh.  Mungkin di halaman bale desa Sambirame, yang kata kakek kepala desanya senang berfoya-foya.

Ketika matahari baru terbit di timur Sembada baru bangun. Tidurnya terganggu oleh derit pintu yang di buka dari dalam. Kakek itu telah memanggul cangkul dikelilingi cucu-cucunya. Gadis remaja cucu sulung si kakek menggendong keranjang kosong.

"Maaf mengganggu tidurmu Ngger."

Sembada mengucek-ucek matanya dengan tangan, mengusir kantuk yang masih menggelayut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun