"Tapi... Apakah yang Bibi lakukan kemarin itu sangat keterlauan? Kau membuat Lyra menjadi terancam jika Bibi berbuat seperti itu!".
Della berusaha untuk menegur Bibi Marni namun hal itu justru membuat Bibi itu menjadi sangat marah. Dan Bibi itu langsung mengatakan dengan lantang. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Della.
"Jika kamu tidak mau seperti dia, sebaiknya jangan ikut campur!".
Della menjadi takut dan badannya ikut gemetar ketika ia mendengar Bibi mengatakan itu. Della pun semakin berhati-hati jika ia harus bertemu dengannya.
   Di sisi lain, Lyra yang hanya bisa berdiam di gudang sembari tangannya memegang perutnya karena kelaparan tiada henti, Lyra tiba-tiba mengingat Ibunya.
"Aduh... Laparnya, kapan aku bisa keluar dari sini, Nenek kau dimana aku takut berada di dalam sini... Ibu aku ingin pulang, maafkan aku jika aku berbuat kesalahan kepadamu Ibu pasti menungguku ya, Â sekarang anak mu ini kelaparan, aku ingin pulang!".
Lyra merengek dan menjerit saat ia sudah merindukan ibunya, ia merasa menyesal karena sudah melakukan kesalahan selama ini, Lyra hanya mengkhawatirkan dirinya. Tiba-tiba Lyra merasa tidak enak pada tubuhnya, tubuhnya merasakan hawa sejuk yang membuat Lyra jadi kedinginan dan ia pun mulai lemas dan tidak berdaya, Lyra akhirnya terjatuh pingsan dan tak sadarkan diri di dalam gudang, tidak ada siapapun yang menolongnya melainkan hanyalah suara hembusan angin dibalik cuaca di malam hari.
   Suatu ketika, Della kembali ke kamarnya dengan perasaan gelisah pada dirinya, setelah ia melihat Bibi Marni yang mengatakan seperti itu. Setiba ia di kamar, ia melihat adiknya sedang membuat sesuatu. Dan ia penasaran apa yang dilakukan adiknya itu dan menanyakan kepadanya.
"Derpy, kau sedang apa?".
"Kak, lihat ini!".
Lalu Della menghampirinya dan melihat rancangan yang dibuat Derpy tersebut.