Mohon tunggu...
vierazahrul
vierazahrul Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - siswa sekolah

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". -Ali bin Abi Thalib-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Pelarian Lyra"

10 Desember 2024   13:22 Diperbarui: 10 Desember 2024   13:22 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

           Keesokan harinya, suasana di desa terasa berbeda. Kepala Desa, yang terkenal bijaksana dan penuh perhatian terhadap warganya, memutuskan untuk melakukan langkah besar, ia mengumpulkan beberapa warga dan mengajak mereka untuk pergi ke rumah Nenek Laksmi. Semua orang merasa penasaran dan cemas, tetapi juga berharap masalah yang terjadi dapat segera diselesaikan dengan baik.

Sesampainya di rumah Nenek Laksmi, suasana terasa tegang. Bibi Marni, yang selama ini dikenal sebagai wanita yang agak keras dan suka marah, akhirnya dihadapkan dengan tuduhan serius. Para warga merasa lega mengetahui bahwa ia akan bertanggung jawab atas perbuatannya, terutama setelah adanya pengakuan dari beberapa anak yang menjadi korban perundungannya.

Kepala Desa dengan tegas menyuruh beberapa warga untuk membawa Bibi Marni ke pihak berwajib, warga desa yang hadir mendukung langkah tersebut, meskipun mereka merasa sedih karena harus menghadapi kenyataan pahit tentang seseorang yang mereka kenal selama ini. Mereka tahu bahwa keadilan harus ditegakkan, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.

     Sementara itu, Nenek Laksmi yang selama ini hidup sendiri di tengah hutan, merasa sangat terharu dengan semua yang terjadi. Sebelumnya, ia selalu berjuang untuk merawat Della dan Derpy, anak angkatnya, dan melindunginya dari masa lalu yang kelam. Namun, kini ia merasa ada harapan baru di desa ini, dengan adanya dukungan dari Kepala Desa dan para warga.

Kepala Desa kemudian mengajak Nenek Laksmi untuk tinggal di desa, memberikan tempat yang lebih aman dan nyaman baginya. Dengan kebijaksanaannya. Kepala Desa tahu bahwa Nenek Laksmi bisa memberikan banyak pelajaran dan pengalaman hidup yang berharga bagi warga desa, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.

"Mulai sekarang. Nenek Laksmi, kamu akan tinggal bersama kami di desa."  Kata Kepala Desa dengan senyum ramah.

"Kami semua siap membantu, dan Nenek bisa bertemu dengan Lyra kapan saja. Kami akan menjaga agar Nenek merasa aman dan bahagia di sini."

Lyra yang mendengar kabar ini, sangat gembira. Ia bisa kembali bertemu dengan Nenek Laksmi semakin kuat, apalagi setelah mengetahui betapa banyak yang telah dilakukan oleh wanita tua itu untuk merawat anak angkatnya dan menjaga kehidupan mereka dengan penuh pengorbanan.

Hari itu juga, Nenek Laksmi mulai menata hidup baru di desa. Ia merasa diterima dengan hangat oleh semua orang. Anak-anak di desa pun sering datang untuk belajar dari kebijaksanaan Nenek Laksmi, mendengarkan cerita-cerita tentang kehidupan yang penuh dengan tantangan dan bagaimana menghadapinya dengan hati yang penuh kasih.

Kehadiran Nenek Laksmi di desa membawa perubahan positif. Lyra pun merasa sangat bersyukur, karena ia tidak hanya mendapatkan kembali kehadiran Nenek Laksmi dalam hidupnya, tetapi juga menjadi bagian dari sebuah komunitas yang peduli dan saling membantu.

Pada akhirnya keluarga Lyra mengajak untuk mengantar mereka kembali ke kota dan bertemu dengan ibunya, mereka pun hidup bahagia bersama. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun