Mohon tunggu...
vierazahrul
vierazahrul Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - siswa sekolah

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". -Ali bin Abi Thalib-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Pelarian Lyra"

10 Desember 2024   13:22 Diperbarui: 10 Desember 2024   13:22 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tak lama kemudian, Bibi Marni datang menghampiri mereka dan mengatakan dengan wajah yang tersenyum.

"Begitu ya... Jadi kalian sedang membicarakanku? Selama ini kalian sudah tahu...".

Bibi Marni mengatakan dengan tersenyum dan penuh amarah tanpa mereka sadari, Bibi itu sudah mendengarnya sejak tadi.

"Bibi Marni, kenapa Bibi tega berbuat seperti ini?"

Della mengatakannya dengan perasaan kesal, dan Della ingin melindungi Lyra.

"Apa kalian lupa, bukannya aku yang membiarkan kalian tinggal disini? Bukannya aku sudah merawat kalian! Mengapa kalian seperti ini? Ohh... apa mungkin karena anak ini, kalian menjadi seperti ini? Dasar anak kurang ajar!".

Bibi Marni yang ingin menampar Lyra, namun tangannya ditahan oleh Nenek Laksmi dan langsung menepis tangan Bibi itu.

"Marni! Yang kamu lakukan itu keterlaluan! Berani-beraninya kamu memukul Lyra!".

Mereka yang melihat itu spontan terkejut dan tubuh mereka mulai gemetaran.

Tanpa ragu, Della segera membawa Lyra pergi dari rumah itu, diikuti adiknya, Bibi Marni langsung mengejar mereka. Mereka berlari ke sana, kemari, berusaha menghindar agar Bibi tidak dapat menangkap mereka. Namun, ketika mereka bersembunyi di balik pohon, Bibi Marni berhasil menemukannya. Ketiganya kembali berlari, meninggalkan Bibi dari belakang. Saat mereka sampai di tengah hutan, mereka sudah kehabisan tempat untuk bersembunyi, sementara Bibi Marni masih terus mengejarnya.

 "Kak, kita harus kemana? Bibi itu masih mengejar kita kalau seperti ini mungkin saja Bibi itu dapat menemukan kita".

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun