Disaat Lyra ingin berbalik ke belakang tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya. Dan ternyata orang yang berbicara itu adalah gadis yang sejak tadi memerhatikannya, dan ia hampir menginjak bagian ujung sapu tersebut.
"Heh! Bisakah kau lihat jalan dengan benar?! Kau telah mengacaukanku, huh... Pasti aku akan dimarahi oleh bibi Marni setelah ini".
Gerutunya sembari ia menahan emosi.
"ehh.. maafkan aku!".
Sembari ia membungkukkan badannya, sekaligus terkejut.
"Huh, anak ini!".
Gadis itu mengatakannya lagi dan langsung melangkahi Lyra sembari ia membersihkan lantainya hingga bersih. Dan melanjutkan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun.
Lyra hanya terdiam sejenak, merasa sedikit malu karena telah mengganggu gadis itu. Namun, rasa penasaran tentang apa yang sedang terjadi di dalam kamar itu kembali menguasai pikirannya. Sehingga ia lupa tujuan ia untuk mencari nenek.
Bibi itu merupakan anak dari Nenek Laksmi, ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Bibi itu bernama Marni, Bibi itu berusia 30 tahun dan belum memiliki pasangan sama sekali. Ia hanya hidup sendiri bersama Nenek.
Sedangkan, dua anak itu adalah seorang kakak dan adik yang tinggal bersamanya. Gadis itu bernama Della, Della merupakan gadis berasal dari kota pusat. Della memiliki seorang adik bernama Derpy mereka berdua ditelantarkan oleh kedua orang tuanya disebabkan adanya masalah ekonomi dan disaat itulah mereka terpaksa untuk mencari tempat tinggal yang layak dan begitu mereka sampai di hutan, mereka diajak oleh Bibi Marni untuk tinggal bersama. Namun seiring berjalannya waktu, setelah Della dan Derpy sudah terlalu lama tinggal bersama Bibi Marni, mereka akhirnya mengetahui sifat busuk dari Bibi Marni. Bibi Marni itu menyuruh mereka untuk membersihkan seluruh ruangan, mencuci baju, dan membersihkan sebagian halaman rumah layaknya seorang pembantu.
   Sampai pada akhirnya Lyra menemukan Nenek Laksmi di depan teras setelah ia mencari nenek itu di sekitar ruangan. Nenek itu terlihat sedang duduk di kursi kayu yang diletakkan sebagai tempat ruang santai, sembari tangannya memegang hasil rajutannya itu. Lyra pun langsung bergegas menghampiri nenek.
