Mohon tunggu...
vierazahrul
vierazahrul Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - siswa sekolah

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". -Ali bin Abi Thalib-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Pelarian Lyra"

10 Desember 2024   13:22 Diperbarui: 10 Desember 2024   13:22 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

         Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang gadis bernama Lyra. Ia merupakan gadis yang gemar menjelajahi alam, tersesat saat memasuki hutan rindang di luar desanya.

       Suatu hari, Lyra berjalan menyusuri sawah tanpa menyadari bahwa ia telah jauh dari desa. Langkahnya terhenti di sebuah hutan rindang.

       Beberapa menit kemudian, datanglah sesosok wanita paruh baya yang hanya membawa kantong berisikan buah-buahan. Yang dimaksud wanita paruh baya tersebut adalah seorang nenek-nenek yang ingin mencari beberapa buah-buahan dan ikan-ikan yang akan di bawa pulang untuk persediaan makanan. Ketika nenek itu berjalan beberapa langkah, ia pun menemukan Lyra yang tertidur pulas di bawah pohon.

"Mengapa dia tidur disini, siapa yang melakukan ini? Kasihan sekali dia, sebaiknya aku bawa dia pulang ke rumah".

Lalu Nenek itu membawa Lyra pulang ke rumahnya.

Nenek itu merupakan seorang wanita yang berasal dari pinggir kota selama ia tinggali sejak 5 tahun yang lalu, setelah itu, Nenek itu pun diajak tinggal oleh anak bungsunya di hutan yang selama ini ia tinggal. Nenek itu bernama Laksmi. Laksmi merupakan seorang janda tua yang saat ini bekerja di ladang milik Kepala Desa, Suaminya yang sudah meninggal dunia di usia 40 tahun saat ia masih berumur 36 tahun. Kepergian suaminya membuat ia merasa kesepian sehingga tiada satupun anak dari Nenek itu menemaninya selain anak bungsunya.

Saat matahari tenggelam, bulan mulai bersinar, menerangi malam.

       Di sisi lain, saat di Desa, ibunya menunggu dengan cemas, berharap ada kabar tentang keberadaan putrinya yang tercinta. Ia merasakan kekhawatiran yang mendalam, seolah ada sesuatu yang buruk terjadi. Tidak ada yang tahu di mana Lyra berada, dan malam semakin larut, membuat ibunya semakin gelisah. Ayahnya yang semenjak tadi pagi hanya bekerja menjadi buruh tani, hanya bisa menenangkan istrinya itu, dan suaminya langsung melaporkan kejadiannya ke kepala Desa.

       Sementara itu, di rumah Nenek Laksmi, Lyra terbangun. Ia merasa bingung dan sedikit takut saat pertama kali membuka matanya. Namun, begitu melihat sosok wanita tua di sampingnya yang tersenyum ramah, rasa takutnya perlahan menghilang.

"Kau tidak perlu khawatir, Nak! di sini sampai kau merasa lebih nyaman."

Kata Nenek Laksmi dengan lembut.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun