Kemiskinan dapat membatasi peluang untuk maju dan mencapai status sosial tertentu. Sebagai contoh, Ahmad memilih untuk tidak pergi ke sekolah karena kedua orang tuanya tidak dapat membayar biaya.
Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan antara jenis kelamin berpengaruh pada prestasi, status sosial, kekuasaan, dan peluang untuk maju. Pria dianggap memiliki status yang lebih tinggi dan cenderung lebih mudah mengalami gerak sosial daripada wanita. Sebagai contoh, wanita yang tinggal di desa biasanya menganggap tugasnya hanya sebagai ibu rumah tangga. Hal itu dipengaruhi oleh pendapat umum tentang masyarakatnya.Â
C. Sistem Mobilitas Sosial
Disebutkan sebelumnya bahwa sistem mobilitas sosial terbuka dan tertutup berbeda dari satu sama lain. Sistem mobilitas tertutup berlaku dalam masyarakat feodal, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh masyarakat berdasarkan beberapa kriteria, seperti pekerjaan orang tua, posisi sosial orang tua, dan jenis kelamin. Pada sistem ini, sangat terbatas kesempatan seseorang untuk menduduki posisi sosial yang lebih tinggi atau melakukan mobilitas vertikal; sistem ini bahkan dapat mempertahankan kesenjangan dalam masyarakat, seperti perbedaan dalam distribusi sumber daya dan kepemilikan kekuasaan. Namun, meskipun sistemnya ketat, tetap ada peluang untuk melakukan mobilitas sosial, meskipun sangat sulit dan kesempatannya sangat terbatas.
Posisi sosial seseorang dalam masyarakat dengan sistem mobilitas terbuka terutama ditentukan oleh usaha atau prestasi dirinya. Melalui kerja keras, usaha, dan prestasi, setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya. Sistem masyarakat seperti ini biasanya memiliki hirarki sosial yang lebih fleksibel dan tingkat kemungkinan perubahan sosial yang lebih besar, termasuk perubahan struktur sosial. Pada masyarakat ini, kesetaraan dan kebebasan individu ditekankan. Namun, Sorokin menyatakan bahwa tidak ada masyarakat yang benar-benar tertutup atau terbuka.
Menurut Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L., masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang rendah disebut berkelas sosial tertutup, sedangkan masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi disebut berkelas sosial terbuka. Jika masyarakat lebih terbuka, seseorang dapat mencapai posisi sosial yang lebih tinggi dengan usaha sendiri. Kondisi ini menunjukkan apakah seseorang dapat meningkatkan status sosialnya. Selain itu, keterbukaan ini menunjukkan seberapa jauh seseorang dapat berpartisipasi dalam mobilitas sosial.
D. Cara Untuk Melakukan Mobilitas Sosial
Menurut Anggriawan secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas dapat melalui:
Perubahan standar hidup
Jika penghasilan Anda meningkat, itu tidak secara otomatis meningkatkan status Anda. Sebaliknya, itu menunjukkan standar hidup yang lebih baik, yang akan berdampak pada peningkatan status. Sebagai contoh, seorang pegawai rendahan dinaikkan pangkat menjadi manajer karena prestasinya yang baik. Jika dia tidak mengubah gaya hidupnya, seperti menjadi pegawai rendahan, status sosialnya di masyarakat tidak dapat dianggap naik.