Mohon tunggu...
ulfatul khasanah
ulfatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka melihat konten mukbang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

20 Desember 2024   02:21 Diperbarui: 20 Desember 2024   02:21 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mobilitas vertikal yang terjadi antara dua generasi, bukan di dalam satu orang, dikenal sebagai mobilitas antargenerasi. Selain itu, ada dua cara mobilitas ini dapat terjadi:

Mobilitas antargenerasi ke atas, yaitu ketika seorang anak menjadi seorang dokter sementara ayahnya hanya seorang petani.

Contoh mobilitas antargenerasi ke bawah adalah ketika seorang anak tumbuh menjadi karyawan biasa, sementara ayahnya dulunya adalah seorang pengusaha dengan tenaga kerja yang banyak.

Banyak sosiolog telah mengembangkan berbagai hipotesis tentang mobilitas sosial. Pada bagian ini, teori mobilitas sosial dari Pitirim Sorokin, Ralph Turner, Hans Zetterberg, dan Martin Lipset akan dibahas.

Teori Martin Lipset dan Hans Zetterberg

Mereka berpendapat bahwa perubahan pangkat dan jabatan yang kosong merupakan akar dari mobilitas sosial. Menurut teori mereka, mobilitas sosial memiliki empat aspek, yaitu sebagai berikut:

Peringkat pekerjaan: Salah satu ukuran umum stratifikasi sosial adalah pekerjaan.

Tingkatan konsumsi: individu dapat dikategorikan sebagai anggota dari kelas konsumsi yang sama jika mereka memiliki gaya hidup dan tingkat status yang sama.

Kelas sosial: Jika seseorang memiliki hubungan yang dekat dan menerima orang lain secara setara, mereka dikatakan berada dalam kelas sosial yang sama dengan orang lain.

Peringkat kekuasaan, yang menggambarkan dinamika otoritas atau kekuasaan antara posisi bawahan dan atasan. Mereka melihat mobilitas sosial difasilitasi oleh kekuasaan.

Teori Ralph Turner

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun