Mobilitas vertikal yang terjadi antara dua generasi, bukan di dalam satu orang, dikenal sebagai mobilitas antargenerasi. Selain itu, ada dua cara mobilitas ini dapat terjadi:
Mobilitas antargenerasi ke atas, yaitu ketika seorang anak menjadi seorang dokter sementara ayahnya hanya seorang petani.
Contoh mobilitas antargenerasi ke bawah adalah ketika seorang anak tumbuh menjadi karyawan biasa, sementara ayahnya dulunya adalah seorang pengusaha dengan tenaga kerja yang banyak.
Banyak sosiolog telah mengembangkan berbagai hipotesis tentang mobilitas sosial. Pada bagian ini, teori mobilitas sosial dari Pitirim Sorokin, Ralph Turner, Hans Zetterberg, dan Martin Lipset akan dibahas.
Teori Martin Lipset dan Hans Zetterberg
Mereka berpendapat bahwa perubahan pangkat dan jabatan yang kosong merupakan akar dari mobilitas sosial. Menurut teori mereka, mobilitas sosial memiliki empat aspek, yaitu sebagai berikut:
Peringkat pekerjaan: Salah satu ukuran umum stratifikasi sosial adalah pekerjaan.
Tingkatan konsumsi: individu dapat dikategorikan sebagai anggota dari kelas konsumsi yang sama jika mereka memiliki gaya hidup dan tingkat status yang sama.
Kelas sosial: Jika seseorang memiliki hubungan yang dekat dan menerima orang lain secara setara, mereka dikatakan berada dalam kelas sosial yang sama dengan orang lain.
Peringkat kekuasaan, yang menggambarkan dinamika otoritas atau kekuasaan antara posisi bawahan dan atasan. Mereka melihat mobilitas sosial difasilitasi oleh kekuasaan.
Teori Ralph Turner