Mohon tunggu...
ulfatul khasanah
ulfatul khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka melihat konten mukbang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

20 Desember 2024   02:21 Diperbarui: 20 Desember 2024   02:21 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kemiskinan dapat membatasi peluang untuk maju dan mencapai status sosial tertentu. Sebagai contoh, Ahmad memilih untuk tidak pergi ke sekolah karena kedua orang tuanya tidak dapat membayar biaya.

Perbedaan jenis kelamin

Perbedaan antara jenis kelamin berpengaruh pada prestasi, status sosial, kekuasaan, dan peluang untuk maju. Pria dianggap memiliki status yang lebih tinggi dan cenderung lebih mudah mengalami gerak sosial daripada wanita. Sebagai contoh, wanita yang tinggal di desa biasanya menganggap tugasnya hanya sebagai ibu rumah tangga. Hal itu dipengaruhi oleh pendapat umum tentang masyarakatnya. 

C. Sistem Mobilitas Sosial

Disebutkan sebelumnya bahwa sistem mobilitas sosial terbuka dan tertutup berbeda dari satu sama lain. Sistem mobilitas tertutup berlaku dalam masyarakat feodal, di mana posisi sosial seseorang ditentukan oleh masyarakat berdasarkan beberapa kriteria, seperti pekerjaan orang tua, posisi sosial orang tua, dan jenis kelamin. Pada sistem ini, sangat terbatas kesempatan seseorang untuk menduduki posisi sosial yang lebih tinggi atau melakukan mobilitas vertikal; sistem ini bahkan dapat mempertahankan kesenjangan dalam masyarakat, seperti perbedaan dalam distribusi sumber daya dan kepemilikan kekuasaan. Namun, meskipun sistemnya ketat, tetap ada peluang untuk melakukan mobilitas sosial, meskipun sangat sulit dan kesempatannya sangat terbatas.

Posisi sosial seseorang dalam masyarakat dengan sistem mobilitas terbuka terutama ditentukan oleh usaha atau prestasi dirinya. Melalui kerja keras, usaha, dan prestasi, setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya. Sistem masyarakat seperti ini biasanya memiliki hirarki sosial yang lebih fleksibel dan tingkat kemungkinan perubahan sosial yang lebih besar, termasuk perubahan struktur sosial. Pada masyarakat ini, kesetaraan dan kebebasan individu ditekankan. Namun, Sorokin menyatakan bahwa tidak ada masyarakat yang benar-benar tertutup atau terbuka.

Menurut Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L., masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang rendah disebut berkelas sosial tertutup, sedangkan masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi disebut berkelas sosial terbuka. Jika masyarakat lebih terbuka, seseorang dapat mencapai posisi sosial yang lebih tinggi dengan usaha sendiri. Kondisi ini menunjukkan apakah seseorang dapat meningkatkan status sosialnya. Selain itu, keterbukaan ini menunjukkan seberapa jauh seseorang dapat berpartisipasi dalam mobilitas sosial.

D. Cara Untuk Melakukan Mobilitas Sosial

Menurut Anggriawan secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas dapat melalui:

Perubahan standar hidup

Jika penghasilan Anda meningkat, itu tidak secara otomatis meningkatkan status Anda. Sebaliknya, itu menunjukkan standar hidup yang lebih baik, yang akan berdampak pada peningkatan status. Sebagai contoh, seorang pegawai rendahan dinaikkan pangkat menjadi manajer karena prestasinya yang baik. Jika dia tidak mengubah gaya hidupnya, seperti menjadi pegawai rendahan, status sosialnya di masyarakat tidak dapat dianggap naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun