Bagaimana kelaziman (common practice) penyewaan pesawat di industri airlines dunia, khususnya di Amerika Serikat?
Biasanya Airlines mencari tahu dan meng-identifikasi pesawat untuk disewa melalui jaringan pemilik dan Lessor pesawat yang ada. Hal ini bisa dilakukan dengan telepon atau melalui internet. Kemudian airlines tersebut mendatangi Lessor yang memiliki pesawat sesuai dengan tipe yang diinginkan. Selanjutnya dilakukan negosiasi langsung antara airlines dan Lessor. Jika harga dan persyaratan utama disepakati, kedua belah pihak akan mendandatangani LOI, yang dilanjutkan dengan penempatan Security Deposit, sebagai tanda keseriusan minat akan pesawat tersebut. Security Deposit itu harus dikembalikan jika hasil pemeriksaan pesawat tidak memuaskan sesuai dengan persyaratan teknis.
Apakah airlines dapat melakukan tender untuk mencari pesawat yang diinginkan?
Di saat jauh lebih banyak airlines yang menginginkan menyewa pesawat daripada yang tersedia (over-demand), maka airlines akan mendatangi Lessor dan melakukan negosiasi langsung. Airlines boleh saja membuka tender, tapi kecil kemungkinan Lessor akan mendatangi airline tersebut dan menawarkan pesawatnya, karena mereka sedang mendapat kelebihan permintaan.
Apakah lazim menaruh Security Deposit dalam bentuk cash setelah LOI?
Umumnya pemilik atau Lessor pesawat meminta komitmen atau tanda jadi untuk calon penyewa sebelum memeriksa kondisi pesawat. Setelah kondisi pesawat memuaskan, baru kemudian dilakukan negosiasi Kontrak sebelum penyerahan pesawat. Jika pihak Lessor tidak memenuhi kewajibannya sesuai LOI, maka Security Deposit itu wajib dikembalikan. Bagi airlines yang belum dikenal atau reputasi keuangannya buruk, pihak Lessor menginginkan Securioty Deposit dalam bentuk cash.
YUDIAWAN
Direktur Utama PT Metro Batavia
Kesaksian diberikan Selasa, tanggal 13 Maret 2012, di depan penyidik Kejaksaan Agung.
Apakah Saudara pernah mendengar kasus penyewaan pesawat PT Merpati?
Ya pernah, melalui berita-berita di koran.
Bagaimana pendapat anda tentang kasus itu?