Mohon tunggu...
Rico Nainggolan
Rico Nainggolan Mohon Tunggu... Wiraswasta - quote

hiduplah layaknya bagaimana manusia hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja yang Tak Tergapai

10 Agustus 2023   21:19 Diperbarui: 10 Agustus 2023   21:44 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" gak tau bang, aku diajak bang Daniel aja nya tadi, akupun pas lagi bosan dikos, yaudah aku ikut aja" jawab Akbar

Karena pada saat lampu merah jarak mereka berdua sedikit terpisah dari Daniel, Linggom berusaha mendekatkan vespa nya yang sudah mengeluarkan banyak asap karena memang masi lampu merah dan tatapan orang-orang sedikit sinis karena asap vespa Linggom yang tebal namun Linggom tidak memerdulikannya.

"bang Dan, kita jemput kemana? Tanya Linggom

"daerah Denai bang"jawab Daniel sambil tersenyum karena tahu bahwa jarak itu tidak terlalu dekat untuk daerah Medan. Linggom sambil memasukan gigi vespanya yang pada saat itu lampu sudah hijau sedikit bengong dan tertawa karena memang jarak itu sedikit agak jauh dari perjalanan biasanya. Akan tetapi, dalam bervespa, sejauh apapun jarak bukan masalah bagi mereka yang memang jiwanya telah tertanam sebagaian di vespa, karena jarak adalah jalan untuk mendapat saudara baru dan mereka pun menikmati perjalan malam itu walaupun tidak satu dari mereka tahu dimana lokasi persis Mei berada.

Kehebohan mereka perlahan hilang saat mereka sudah memasuki daerah Terminal Amplas, sebab mereka akan menerka-nerka jalan mana yang harus dilalui. Linggom yang memang lebih dewasa dari mereka memutuskan untuk bertanya alamat yang sejak diperjalanan telah diberikan oleh Mei. Maklumlah mereka tidak memerhatikan hp nya sebab asik dengan asap mesin kanannya sejak berangkat tadi. Setelah bertanya tiga kali, mereka pun tiba pada tempat yang diberikan Mei.

Sembari memarkirkan vespa, Linggom sengaja sedikit memperlama parkir agar Daniel dan Akbar yang duluan masuk dan duduk, karena mereka bertermu dengan Mei di tempat makan di sebuah persimpangan jalan sebut saja namanya Mie Aceh Jermal, karena memang Linggom adalah orang yang pemalu dia sengaja duduk belakangan yang ternyata Mei bersama dengan kedua temannya yang setelah kenalan Linggom tahu nama kedua temannnya itu adalah Eka Putri Silaen dan Marta Ria Marpaung.

Tidak ada yang istimewa dengan pertemuan dan perkenalan mereka saat itu. Tidak juga dengan kehebohan dan "kegilaan" Marta Ria Marpaung yang kemudian setelah kenalan mereka memanggilnya Marta dan Eka. Sembari menikmati nasi goreng ternyata Marta seorang mahasiswi di Universitas HKBP Nomensen Medan semester 5 dan Eka kuliah di Unimed smester 7.

 Berbeda dengan Marta, Eka sedikit lebih feminim dan terlihat lebih pasif dari Marta. Sejak awal bertemu dan kenalan Eka memang lebih banyak diam dan bermain hp saja yang ternyata diam-diam Linggom memerhatikannya tanpa berani mengajak untuk berbicara, maklum Linggom orangnya memang pendiam dan tidak terlalu perduli dengan perempuan apalagi soal roamntisme.

Tapi itu semua berubah sejak kenyang makan Mie Aceh Jermal

Tidak ada yang berubah setelah mereka berpisah walaupun tatapan mata Linggom selalu berusaha mencuri menatap wajah Eka saat mereka menghidupkan vespa nya untuk pulang.

 Hari-hari yang dilalui Linggom benar-benar tidak ada yang berubah soal pertemuan itu sampai saat Pelantikan Ketua PMKRI Cab.Medan yang kebetulan saat itu Linggom sebagai seorang pengurus harian cabang. Dengan alasan untuk mengundang hadir pada pelantikan itu, Linggom dengan sok berani dan gemetaran mengirimkan pesan kepada Eka lewat IG yang dengan sengaja Linggom mem-follow IG si Eka untuk menambah pertemanan karena memang Linggom adalah orang yang sangat suka berteman dengan siapapun.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun