"Raisya, sudah selesai belum?" tanyaku.
"Tinggal sedikit lagi. Tunggu aku, ya!" pinta Raisya.
Aku memeriksa kembali nama dan asal sekolahku tertulis dengan baik di kertas itu. Aku mengumpulkannya sambil tersenyum bangga. Aku yakin kali ini aku bisa menang dan membawa pulang piala. Piala yang sudah lama aku inginkan. Semoga hari ini adalah hari keberuntunganku!
"Foto dulu sebentar, Dek! Senyum...!" papa memotretku sekali bersama karyaku sebelum diserahkan ke kakak panitia.
"Foto dengan Raisya juga, ya, Pa!"
"Boleh! Senyum yang manis..! Satu..dua...tiga!"
Kami pun menyerahkan hasil karya kami.
"Terima kasih, Adek cantik!" kakak itu tersenyum hingga garis matanya hilang tanpa bekas.
Sambil menunggu pengumuman pemenang, papa mengajakku menonton perlombaan lainnya di lapangan. Kali ini ada lomba tarik tambang antar anak SD. Sudah ada dua kubu yang bersiap-siap. Salah satunya adalah perwakilan dari sekolahku. Aku dan papa ikut bersemangat mendukung teman-temanku.
"Satu... dua...tiga... Tarikkkk....!"
Hiruk pikuk penonton pun menggema. Masing-masing memberikan dukungan pada tim jagoannya. Para peserta bersusah payah menarik tali tambang dengan kekuatan penuh. Beberapa anak bahkan jatuh terguling-guling. Perlombaan dimenangkan tim dari sekolah kami.