Mohon tunggu...
Tias Anatasya
Tias Anatasya Mohon Tunggu... Lainnya - always be kind

menyiapkan diri menjadi Masa Depan Dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Aku 17 Tahun: Broken Home

16 Februari 2021   04:58 Diperbarui: 16 Februari 2021   06:12 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Tika, kamu kenapa?" tanyaku

"Bib, kayanya aku udah dapet cerita yang paling bagus deh. Ini satu-satunya cerita yang pas aku baca ngga bikin ngantuk, bahkan malah bikin aku nangis."

"Mana? Coba aku lihat!" kuambil handphone yang Tika pegang.

              Aku membaca cerita itu sedikit demi sedikit.

"Hai pemilik akun. Aku punya cerita menarik nih. Ini seratus persen adalah kisah hidupku. Jadi, aku lahir di keluarga berkecukupan. Ibuku adalah seorang dokter bedah, sedangkan Ayahku adalah seorang fotografer. Masa kecilku kuhabiskan dengan Ayah, karena Ibu selalu pergi ke luar negeri. Itu yang membuatku lebih dekat dengan Ayah."

"Dulu, setiap hari ayah selalu membawaku ke gallery nya. Ayah selalu menunjukkan semua hasil jepretannya kepadaku. Oh ya, Ayah juga seorang pelukis jenius sepertimu pemilik akun. Ada satu ruangan di gallery nya yang isinya adalah lukisan wajahku."

"Ayah selalu bersamaku setiap waktu. Sampai hari itu tiba. Saat itu, aku sedang bersiap untuk tidur, karena waktu telah menunjukkan pukul 9 malam. Ayah berpamitan padaku untuk pergi mendaki. Katanya ia akan memotret indahnya sunrise di puncak gunung tersebut."

"Tapi, ada satu hal aneh saat itu. Ayah berkata padaku 'kamu harus jadi anak yang baik. Apapun yang orang lain lakukan padamu, kamu harus selalu bersikap baik. Kamu harus nurut sama Ibu. jagain Ibu. Kamu ngga boleh bikin Ibu nangis. Dan yang paling penting, sejauh apapun jarak antara kita nanti, kamu harus selalu ingat. Ayah always love you' kata ayah sambil mencium keningku."

"Ternyata keesokan harinya, saat aku sedang belajar di sekolah. Aku mendapatkan telpon dari Ibuku. Terdengar Ibu menangis, dan ia berkata padaku 'Ayah meninggal dunia'. Sejak saat itu, rasa-rasanya hariku selalu diselimuti kegelapan. Hingga datang satu orang yang menyinariku, hari-hariku mulai bersinar kembali. Tapi, satu hari, Ibuku menjauhkanku darinya. Terlebih lagi, sikap Ibu padaku menjadi selalu otoriter. Apa yang ia lakukan telah membuatku kembali masuk ke dalam kegelapan. Terima kasih pemilik akun, setidaknya dengan bercerita padamu seperti ini, aku sedikit merasa lega." Bacaku keras. Kulihat akun yang mengirim dm tersebut. Ternyata dia adalah @masadepan.dunia, penggemar no.1 nya Tika.

              Segera Tika membalas pesannya. Ia mengajaknya untuk bertemu di caf bunga 2 hari lagi. Pemilik akun @masadepan.dunia itupun menerima tawaran tersebut.

***

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun