Aku kembali mengambil handphone milik Tika. Karena penasaran, aku sengaja stalking akun @masadepan.dunia tersebut.
"Akun ini ngga ada Photo Profil nya, postingan juga gaada. Dan yang paling aneh, dia cuman mengikuti 1 akun, itu kamu." Ucapku.
"Iya aku tau. Kapan-kapan aku bales deh DM dari dia. Aku gamau kehilangan penggemar no.1 ku, cuman gara-gara aku ngga bales pesan darinya." Ucap Tika.
       Obrolan berhenti sejenak. Terdengar suara air mancur dari kolam ikan yang berada tepat di depan kursi yang kami duduki.
"Btw, katanya kamu mau ngelukis. Mau ngelukis apaan emng?" tanyaku
"Belum kepikiran sih sebenernya. Cuman, aku punya ide bagus. Gimana kalo aku buat lukisan dengan tema yang di request sama para follower aku aja? Jadi, mereka boleh curhat atau nyeritain kisah hidupnya, kisah cintanya juga boleh. Dan nanti, cerita yang terbaik dan yang paling aku suka bakal aku lukis. Gimana? Cerdas banget kan aku ni?" ucap Tika sambil membanggakan dirinya sendiri.
"Iya, kamu emang paling cerdas." Ucapku sambil tersenyum dengan penuh keterpaksaan wkwk.
***
H-170 UTBK
Â
       Setelah aku menyelesaikan paket-paket soal Matematika yang diberikan Dimas. Aku segera pergi menuju kamar, meninggalkan Dimas yang sedang membereskan alat tulis di ruang tamu.