Sontak wajah Mr. Van memerah menahan amarah nya yang kini memuncak. Ia menggebrak meja sebelum akhirnya mendekati Frans dan melayangkan pukulan ke wajah nya dengan sebilah tongkat kayu.
"Kurang ajar kau!"
Frans yang terjatuh ke lantai, kini mendongak menatap Mr. Van dari bawah. Bisa ia lihat dan rasakan amarah dalam diri Mr. Van. Terasa begitu kentara.
"Kau sudah mempermainkan pemerintahan Belanda. Dan penolakan mu itu akan menjadi hal yang paling kau sesali nanti nya, Frans!" Ujar Mr.Van dengan napasnya yang begitu memburu.
"Tangkap dan penjarakan orang sialan ini!" Lanjut Mr. Van menatap beberapa orang di belakang nya, memberi komando.
Gerakan Frans yang hendak berdiri terlalu lambat hingga gerakan cepat yang dilakukan beberapa orang Belanda ini sudah berhasil menahan kedua lengan Frans.Â
Hingga beberapa tahun Frans di penjara, nasib Irian bahkan masih terombang-ambing. Entah apa dan bagaimana.
Namun keberanian Frans memang tak diragukan lagi. Ia akan melakukan apapun demi menggagalkan rencana Belanda yang selalu ingin memecah belah persatuan Indonesia. Yang selalu berusaha membuat Irian agar terlepas dan membuat negara nya sendiri.
Perjuangan Frans Kaisiepo, tentu nya tidak berakhir sampai di situ. Tidak, tentu tidak karena dalam diri Frans sudah tertanam rasa nasionalisme yang tinggi. Jiwa pejuang dalam diri nya, juga usaha nya seumur hidup dalam mempersatukan Indonesia, membawa ia di anugerahi gelar sebagai pahlawan integrasi bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H