Mohon tunggu...
Thoriq AbdhiRamadhan
Thoriq AbdhiRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung. Saya baru memahami bahwa dengan menulis dapat menghilangkan keresahan yang selama ini ada pada diri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lembar Baru

21 Mei 2023   21:56 Diperbarui: 21 Mei 2023   22:17 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hafis menelan salivanya, “Gak Nyiak, Hafis tidak lupa. Hafis hanya butuh modal untuk usaha di Jakarta.”

 

“Tidak, Inyiak tetap tidak setuju. Lebih baik rumah ini bantu Uncu, dia itu belum ada rumah. Inyiak kasian sama Rahmi kerja siang malam buat nabung beli rumah. Hafis tahu, tanah di Bukittinggi ini sekarang mahal. Uang pensiun Uncu kamu habis untuk mengontrak saja. Lebih baik kamu biarkan Uncu tempati, selagi Rahmi itu menabung beli rumah yang baru.”

 

Jantung Hafis terasa berhenti sesaat. Hafis kemudian bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. Ia yang terlalu nyaman hidup di ibukota, sampai lupa sanak saudara. Sampai lupa dengan orang yang sedikit banyak mengajarkan hidup kepadanya. Hafis terdiam cukup lama.

 

“Sudah camkan baik-baik omongan Inyiak tadi. Inyiak percaya Hafis dapat mengambil keputusan yang tepat. Assalamualaikum.”

 

Hafis menjawab dalam hati. Ia masih terdiam memandangi Inyiak sampai bayangan pria tua itu hilang di ujung pagar rumahnya.

 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun