Mohon tunggu...
Thomy Satria
Thomy Satria Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menulis cerpen, dan lagu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kemarau Cuan si Pawang Hujan

14 November 2024   17:41 Diperbarui: 16 November 2024   03:46 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pak Lek sudah tau?”

“Aku sudah lama tau dari mendiang Mas Tumijan. Katanya anaknya menghirup nafas dalam, lalu menggelengkan kepala agar matamu terkibas angin. Kemudian mencari informasi dari BMKG menggunakan gadgetnya. Seketika kau! Sukirman! bisa memperkirakan cuaca tiga hari kedepan?! Hahaha!”

“Begitulah Pak Lek. Saya juga sama pendustanya dengan pawang hujan yang lain.”

“Karena ritual kemenyan? Hahaha. Kau memang cerdik! Ternyata kemenyan itu hanya trikmu supaya penduduk desa yang kolot ini percaya. Hahaha.”

“Itu arahan dari kakak sepupu Pak Lek juga. Hehehe.”

“Dasar kalian Ayah dan Anak sama-sama ahli muslihat! Hahaha!” celetuk Tejo ngatain tapi memuji.

“Oh iya, rumahku apakah masih aman Pak Lek?”

“Ponakan bodoh! Rumah yang sudah kau renovasi menjadi bagus, kau tinggalkan begitu saja? Untung kau menitipkan kuncinya padaku. Bulan lalu rumah itu sudah kukontrakkan kepada sepasang suami istri. Awalnya aku tidak mau, aku ingin meminta persetujuanmu dulu. Tapi dia bersikeras katanya sudah diizinkan Aminah. Aku patok satu juta harga sewa perbulannya. Uangnya ingin ku kirimkan padamu tapi kau susah sekali dihubungi!”

“Baskara dan Nirmala?” tebak Sukirman

“Kau mengenalnya?”

“Tentu saja, kami satu grup WA di sebuah komunitas penulis. Baskara berkali-kali mencoba menghubungiku sampai telfonnya diangkat Ibuku.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun