Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lohgawe

10 Maret 2020   17:49 Diperbarui: 10 Maret 2020   18:05 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lepas dari keterkejutannya, Lohgawe menatap Ken Arok.

"Ini bukan pasukan Medang, Ken Arok. Ini hanya rakyat biasa. Kasihan sekali mereka!"

Ken Arok menggeleng. "Lawan mereka memakai baju kuning. Lawan kita jelas siapa. SERBUUU!"

Ken Arok mengangkat pedangnya tinggi -- tinggi dan memacu kudanya menuruni bukit. Sebuah auman dari para bandit menandai keikutsertaan para bandit dari tanah timur pada perang Medang melawan Sriwijaya. Lohgawe hanya bisa terdiam melihat ratusan kuda melaju di kiri dan kanannya, menuruni bukit dengan pengendara -- pengendara yang mengacungkan senjatanya tinggi -- tinggi.

Kejam sekali pertempuran ini, wahai dewa.

Cerita lengkap dapat dibaca di sini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun