Lepas dari keterkejutannya, Lohgawe menatap Ken Arok.
"Ini bukan pasukan Medang, Ken Arok. Ini hanya rakyat biasa. Kasihan sekali mereka!"
Ken Arok menggeleng. "Lawan mereka memakai baju kuning. Lawan kita jelas siapa. SERBUUU!"
Ken Arok mengangkat pedangnya tinggi -- tinggi dan memacu kudanya menuruni bukit. Sebuah auman dari para bandit menandai keikutsertaan para bandit dari tanah timur pada perang Medang melawan Sriwijaya. Lohgawe hanya bisa terdiam melihat ratusan kuda melaju di kiri dan kanannya, menuruni bukit dengan pengendara -- pengendara yang mengacungkan senjatanya tinggi -- tinggi.
Kejam sekali pertempuran ini, wahai dewa.
Cerita lengkap dapat dibaca di sini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI