Kudengar suara batuk dari dalam dan suara Nadia bicara dengan adiknya. Beberapa saat kemudian Nadia muncul dengan mata bengkak. Saat kuperhatikan, bukan hanya mata, tetapi wajahnya juga memar.
"Ayah kamu memukuli kamu?" tanyaku menyimpulkan.
Nadia mengangguk. "Lebih baik Kakak jangan lama-lama di sini. Bapak bisa marah dan menghajar Kakak dan aku."
"Aku ingin bertemu dengan bapak kamu."
"Untuk apa?"
"Aku akan beri pekerjaan yang lebih baik untuk kamu. Kamu tak perlu melacur."
Nadia tertunduk malu. "Tak ada pekerjaan lain selain melacur di sana. "
"Kamu tak perlu bekerja di sana. Aku akan membayar kamu untuk bekerja membantu Yeni di perpustakaan."
"Bapak tidak akan mengizinkan, Kak."
"Mengapa?"
"Dia tidak mau aku ke perpustakaan. Dia bahkan menyuruhku
berhenti sekolah. Aku harus meneruskan pekerjaan Mak."