"Maheswara, perjalanan yang dia sedang jalani, takkan semudah yang dia pikirkan. Ada banyak orang yang mengincar nyawanya dan rekan-rekannya, akan selalu ada rintangan di jalannya." ujar Raja Astrasoca sembari melihat pertarungan Maheswara melawan Varthasur.
"Dan Ratu Siluman Dyah Asih, semoga saja dendam nya tidak membutakan hatinya." Raja Astrasoca menatap langit, merapatkan tangannya dan berdoa pada Dewa. "Semoga kau selalu dilindungi Dewa."
***
"Aku datang Varthasur!!" dengan cepat Maheswara melesat memberikan serangan pukulan pada Varthasur.
"Khaaaakhh!" Varthasur mengerang kesakitan.
"Hop hyah, mari selesaikan ini." Maheswara berhasil mendarat dengan selamat. "Golok Naga datanglah!" Maheswara memanggil Golok Naga beriringan dengan itu juga petir menyambar dan sambaran itu mengenai Varthasur.
"Hyaah!" Maheswara menebas Varthasur namun tebasannya tidak cukup dalam, "Cih, hah?!" alangkah terkejutnya Maheswara melihat luka tebasan di tubuh Varthasur menghilang.
"Dia punya kekuatan regenerasi kah?! Ini akan menjadi menyulitkan. Hyah." Maheswara menghindari serangan-serangan Varthasur, namun Varthasur belum sepenuhnya mengeluarkan kekuatannya.
"Sshhh khhk shaahh!" Varthasur menembakkan bisa dari mulutnya.
"Ap- sial. Hiih." Maheswara berusaha menghindari serangan bisa itu, serangan berbahaya yang dapat melelehkan apapun yang dikenai nya. "Oi oi itu bahaya bukan? Pokoknya jangan sampai terkena bisa itu. Hop! Sekarang giliran ku!"
Maheswara melompat dan mendarat di kepala Varthasur. "Terima ini!" Maheswara menancapkan Golok Naga di kepala Varthasur dan memanggil petir yang menyambar, membuat Varthasur terbakar akibat petir Golok Naga.