Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Maheswara: Dendam Ratu Siluman (Chap 5)

11 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 11 Desember 2023   12:07 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

"Selamat datang di Kerajaan Tirtapura!" sambut Sang Jaka bersamaan dengan terbukanya gerbang.

"Waah!" alangkah terkejutnya Maheswara tatkala kakinya melangkah masuk. Kerajaan yang begitu hijau walaupun diluar gerbang adalah gurun pasir. Benar-benar seperti oasis di tengah gurun. Ketika gerbang dibuka, mereka langsung disambut dengan pasar yang ramai, nampak istana yang megah dari kejauhan.

"Ini belum seberapa. Tunggu sampai kau memasuki taman istana. Oiya ayo kita cari penginapan terlebih dahulu, kalian pasti lelah bukan?" ujar Sang Jaka.

Singkat cerita Maheswara dan kawan-kawan menyewa kamar di sebuah penginapan, beristirahat untuk esok hari menemui Baginda Raja. Maheswara berbagi kamar dengan Sang Jaka sementara Dyah Asih di kamar yang berbeda. Dyah Asih langsung tertidur ketika memasuki kamar sehingga dia takkan bangun sampai esok pagi.

"Dia sepertinya sangat kelelahan ya." ujar Maheswara sambil mengintip.

"Hei Paman bukankah tidak sopan mengintip seorang wanita yang sedang tertidur?"

"Yah aku hanya memastikan dia aman. Tidak ada maksud lain." jawab Maheswara.

"Sebaiknya kita juga cepat tidur. Besok kau temani aku menghadap Raja."

"Aku juga ikut? Hmm lagipula aku juga tidak keperluan lain sih. Aku ingin secepatnya mengisi perbekalan dan pergi melanjutkan perjalanan sebenarnya." ujar Maheswara sembari berjalan ke kamar.

"Sudahlah tidak usah terburu-buru. Pertemuan kita mungkin bukanlah sebuah kebetulan. Aku punya firasat besok akan ada sesuatu yang besar akan terjadi." ujar Sang Jaka mengikuti langkah Maheswara dari belakang.

"Firasat? Sesuatu yang besar? Kau mencurigakan juga ya haha. Aku rasa kau bukanlah pedagang biasa." tawa Maheswara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun